Jakarta – Pemimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) menilai puisi Neno Warisman yang mengutip doa Perang Badar merupakan sikap politik yang berlebihan. Menurut Gus Mus, doa tersebut diucapkan Nabi Muhammad saat dalam keadaan terdesak dimana 300 orang pasukannya harus berhadapan dengan musuh yang memiliki kekuatan 1000 pasukan lebih. Hal itu berbeda dengan Pemilu ...

Jakarta – Puisi karangan Mustofa Bisri yang dibacakan calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum lama ini dipersoalkan karena terdapat kalimat yang dituding menistakan agama Islam. Terkait hal ini, Taj Yasin, calon Wakil Gubernur Jateng pasangan Ganjar yang sempat mengantar Gus Mus berangkat ibadah umrah menuturkan bahwa Gus Mus merasa prihatin karena puisinya dipermasalahkan, padahal puisi itu ia buat 30 ...

Jakarta – Baru-baru ini, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) melayangkan permohonan maaf kepada Kiai NU KH Mustofa Bisri. Permohonan maaf tersebut terkait dengan puisi yang bertajuk ‘Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana’ yang dibacakan oleh cagub Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Katib Suriyah PBNU Asrorun Niam juga meminta kepada FUIB untuk tidak mengulang kesalahan yang sama di lain hari. Asrorun ...

Semarang – Belakangan ini, puisi karya Gus Mus yang dibawakan oleh Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang mendadak ramai di media sosial. Terkait hal itu, Ganjar sendiri mengaku tidak menyesal untuk membawakannya. Bahkan, dirinya sendiri meminta pihak yang mempermasalahkan puisi tersebut untuk membuka karya sastra agar tidak salah kaprah dan salah paham terhadap maknanya. Ganjar tak menampik kampanye negatif ...

Jakarta – Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) menyampaikan permintaan maaf terkait kesalahpahaman soal puisi berjudul ‘Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana’ yang dibacakan oleh Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi yang kemudian dipermasalahkan. “Sehingga pada hari ini kami dari FUIB meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar NU dan Gus Mus karena puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo belakangan kita ...

Semarang – Calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempertanyakan polemik berkaitan dengan puisi karya Gus Mus berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana yang dibacakannya beberapa waktu lalu. Menurutnya, tidak ada masalah dengan puisi karya Gus Mus itu. “Saya punya tujuh belas koleksi orang membaca puisi itu. Seorang mantan menteri juga membaca puisi itu. Nah, ada yang ribut enggak ...

Jakarta – Belakangan ini, berita hoaks memang tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Dalam masa pilkada, Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak ingin masyarakat menerima informasi hoaks tersebut. Belajar dari pilkada daerah lain, dirinya ingin melawan berita hoaks dengan cepat-cepat memberikan konfirmasi agar masyarakat tidak terbelah. “Sebab, jika sudah percaya hoaks dan tidak ada yang klarifikasi, itu bisa berefek ...

Jakarta – Baru-baru ini, KH Mustafa Bisri memberikan pandangannya terhadap Agama. Menurutnya, dulu agama menghancurkan berhala. Kini, agama menjadi berhala. Ia juga menilai bahwa kini tak sedikit umat beragama yang tak mengenal Tuhannya, yang penting agamanya. “Dulu orang berhenti membunuh sebab agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama. Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama,” ...

Jakarta – Pada saat penganugerahan Yap Thiam Hien Award, kali ini KH Ahmad Mustofa Bisri menyempatkan diri untuk membaca sebuah puisi karyanya. Acara ini dilangsungkan di Aula Perpustakaan Nasional kemarin Rabu. Tak hanya membacakan puisi, Gus Mus juga mendapatkan penghargaan Yap Thiam Hien Award 2017 atas dedikasinya bagi sosok-sosok pejuang kemanusiaan. Seusai Gus Mus memberikan sambutan, pembawa acara meminta Gus ...

Jakarta – “Islam agamaku, nomor satu di dunia. Islam benderaku, berkibar di mana-mana. Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana. Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya. Islam sorbanku. Islam sajadahku. Islam kitabku. Tuhan, Islam kah aku?” Mustofa Bisri atau yang terkenal dengan sebutan Gus Mus membacakan penggalan bait puisi diatas pada saat perayaan 26 Tahun Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) di ...