Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika menawarkan Digital Talent Scholarship (DTS) 2021, sebuah program stimulus untuk melatih talenta baru Indonesia yang berwawasan digital, yang dimulai pada tahun 2018.
Hary Budiarto, kepala penelitian dan pengembangan sumber daya manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan program ini bertujuan untuk melatih para profesional yang sangat terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
“Digital talent adalah salah satu kunci transformasi digital. DTS merupakan salah satu program yang mendukung arahan Presiden Joko Widodo tentang transformasi digital nasional, yang menargetkan 9 juta talenta digital yang sangat terampil pada tahun 2030, ”katanya dalam sebuah pernyataan.
Pada saat yang sama, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah memperkenalkan program Kampus Merdeka, khususnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan kewirausahaan atau digital start-up.
Menurut Hary, program Ditjen 2021 akan melibatkan kerjasama erat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui pengembangan kurikulum start-up-centric, serta program pelatihan online besar-besaran untuk siswa dan guru, dengan target 100.000 peserta yang terlibat.
“Melalui kerjasama antara DTS’ Talent Scouting Academy [TSA] dengan program Kampus Merdeka, Kemenkominfo juga memfasilitasi mahasiswa yang berminat dan berbakat di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.
Dukungan untuk program pemerintah juga datang dari sektor swasta, seperti raksasa e-commerce Tokopedia, yang akan menawarkan program magang bersertifikat untuk rekayasa perangkat lunak, pemasaran, dan pengembangan bisnis.
Tokopedia juga akan menyediakan pusat pembelajaran bagi praktisi teknologi Indonesia melalui Akademi Tokopedia, yang menjadikan konferensi teknologi START Summit sebagai salah satu programnya. Bersama Universitas Indonesia (UI), Tokopedia meluncurkan AI Center of Excellence dan bekerjasama dengan Universitas Atma Jaya untuk mata kuliah e-commerce.
“Ketersediaan, kesiapan, dan kematangan talenta digital adalah beberapa kunci untuk mewujudkan industri teknologi yang berdaya saing global. Melalui Tokopedia Academy, kami menyediakan platform untuk mengasah talenta digital Indonesia guna mendorong terciptanya lebih banyak inovasi, serta mempromosikan kancah teknologi Indonesia,” kata Siti Fauziah, Pimpinan Akademi Tokopedia.
Menurut laporan Global Startup Ecosystem 2020, Jakarta dinobatkan sebagai ekosistem terbaik kedua untuk start-up dalam daftar Top 100 Emerging Ecosystems setelah Mumbai, India. Indikator yang digunakan dalam penilaian meliputi kinerja start-up, pendanaan, jangkauan pasar dan talenta digital. Dari keempatnya, penilaian talenta digital Jakarta mendapat skor terendah.
“Data ini menunjukkan meningkatnya kebutuhan akan talenta digital di Indonesia. Karena itu, ada urgensi kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan akademisi dalam mengembangkan talenta digital untuk mencapai target 9 juta pada 2030,” kata Hary.