Indeks Keyakinan Industri RI Melambat, Sektor Tekstil Masih Tertekan!


Jakarta

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Keyakinan Industri (IKI) Juli 2024. Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan IKI pada Juli masih ekspansif namun melambat 0,10 poin dibandingkan Juni 2024 menjadi tingkat 52,40.

“IKI Juli 2024 mencapai 52,40 melambat 0,10 poin dibandingkan Juni 2024 sebesar 52,50. Selanjutnya nilai tersebut melambat 0,91 poin dibandingkan nilai IKI Juli tahun lalu sebesar 53,31,” kata Febri dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 3 subsektor yang mengalami kontraksi. Industri yang menerima kontrak adalah industri tekstil, industri kertas dan barang dari kertas, serta industri mesin, dan barang perlengkapan yang tidak termasuk pada industri lainnya.

Febri menduga kebijakan relaksasi impor yang dikeluarkan pemerintah dan pelepasan 26 ribu kontainer di pelabuhan berdampak pada pelemahan IKI. Salah satu yang paling terkena dampaknya adalah industri tekstil.

Baca juga: RI Bakal Punya Fasilitas Uji Baterai Kendaraan Listrik Terlengkap!

“Setelah Menteri Perekonomian dan Menteri Keuangan melepas kontainer tersebut, nilai IKI sedikit mengalami penurunan, khususnya pada industri TPT,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Kris Sasono Ngudi Wibowo mengatakan, kontraksi sektor tekstil ini terjadi dua kali berturut-turut. Penurunan bulan ini cukup dalam, dari 49 menjadi 47 poin.

“Bulan ini kontraksinya agak lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya. Dilihat dari komponen-komponen yang menyusun IKI, komponen yang paling terlihat adalah komponen pesanan baru,” ujarnya.

Sedangkan jika dilihat dari variabel pembentuk IKI pada bulan Juli, terjadi perlambatan nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 1,82 poin menjadi 52,92. Sedangkan nilai IKI variabel persediaan produk mengalami peningkatan sebesar 0,48 poin menjadi 55,53. Variabel produksi juga mengalami kenaikan sebesar 2,45 poin, namun masih mengalami kontraksi tipis sebesar 49,44.

Secara umum kegiatan usaha industri pengolahan pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,2%. Persentase responden yang menjawab kondisi usahanya membaik dan stabil meningkat dari 75,4% menjadi 76,6%. Namun kondisi kegiatan usaha tersebut lebih rendah dibandingkan kondisi Juni tahun lalu yang mencapai 77,4%.

Kemudian persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya membaik mengalami penurunan sebesar 0,7% menjadi 30,7% dibandingkan Juni 2024 sebesar 31,4%, lebih besar dibandingkan yang menyatakan menurun sebesar 23,3%, jelas Febri.

Pada bulan Juli 2024, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya dalam 6 bulan ke depan mengalami penurunan dibandingkan bulan Juni 2024 yaitu sebesar 71,9%. Tren peningkatan optimisme industri sejak akhir tahun 2023 terhenti pada Mei 2024.

Selanjutnya, sebanyak 22,1% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil hingga 6 bulan ke depan. Angka tersebut meningkat 1,1 poin dibandingkan angka bulan sebelumnya. Persentase pandangan pesimistis pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 6,0%.

(tanah liat/tanah liat)

Source link