Jakarta –
Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal bertemu Wakil Menteri Investasi/BKPM Yuliot Tanjung di kantornya di Jakarta, Rabu (31/7). Ada beberapa hal yang disampaikan kepada Wakil Menteri Investasi/BKPM baru.
Dani awalnya menjelaskan kondisi ekosistem bisnis timah nasional saat ini. Pasalnya Indonesia merupakan salah satu produsen timah terbesar di dunia.
Dani menjelaskan upaya perbaikan ekosistem timah nasional agar dapat terus berkelanjutan guna meningkatkan peran industri timah nasional dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional. Timah merupakan salah satu mineral yang sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai industri di Indonesia.
Baca juga: Ekspor Nikel-Timah Melalui Pelabuhan Indonesia Akan Lebih Erat Terhubung ke Simbara
|
Selain timah, jelas Dani, masih ada beberapa mineral lain yang bisa dioptimalkan dan dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Beberapa di antaranya adalah tanah jarang, zirkon, ilminit, silika dan lain-lain.
Untuk mineral sekunder tersebut, PT Timah masih melakukan upaya, salah satunya melakukan kajian dengan BRIN untuk pengembangannya. Namun ada beberapa yang bisa dioptimalkan seperti zirkon dan silika, kata Dani dalam keterangan tertulisnya.
Setelah berbagai hal tersebut, pembahasan beralih ke pembahasan potensi hilirisasi timah yang dilakukan PT Timah. Sejak tahun 1995, PT Timah melakukan operasi hilir melalui anak perusahaannya yaitu PT Timah Industri.
PT Timah Industri kini tengah mengembangkan hilirisasi produksi Tin Powder yang mulai berproduksi pada tahun ini. Dani mengatakan, hal ini merupakan upaya PT Timah untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
“PT Timah sudah lama melakukan hilirisasi timah, namun dalam pengembangannya perusahaan membutuhkannya mendukung hasil yang optimal dari berbagai pihak, misalnya memperkuat permintaan pasar dalam negeri,” jelas Dani.
Baca juga: Simbara Nikel dan Timah Diluncurkan, Negara Dapat Raup Royalti Rp 10 Triliun!
|
Sebagai mineral yang tidak terbarukan, pengelolaan industri timah dari hulu hingga hilir juga harus dilakukan dengan baik untuk menjaga keberlanjutan. Proses penambangan harus dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip good mining practice (cara penambangan yang baik) sehingga dapat meminimalkan dampak penambangan timah.
“Sebagai perusahaan negara, PT Timah tidak hanya meraup untung berorientasi, “namun juga mempunyai misi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional, memberdayakan masyarakat serta memberikan kontribusi yang optimal bagi bangsa dan negara,” imbuhnya.
Dani berharap berbagai upaya yang dilakukan dapat didukung oleh Kementerian Investasi/BKPM. Pasalnya, kementerian yang dipimpin Bahlil Lahadalia ini fokus mendorong pembangunan dan pertumbuhan perekonomian nasional.
(ara/ara)