Jakarta- Agnez Mo belakangan ini santer dibicarakan lantaran pernyataan yang mengaku tidak berdaran Indonesia saat menggelar wawancara dalam sebuah acara musik di New York. Sontak pernyataan tersebut pun viral dan mendapat berbagai komentar dari warganet di media sosial.
Sejumlah warganet menudingnya labil lantaran tidak konsisten dengan pernyataan yang sebelumnya ia lontarkan. Di sisi lain, ada pula yang membandingkan Agnes Mo dengan eks atlet bulutangkis, Susi Susanti.
“Wow, Agnez Mo. Kamu mengatakan bahwa kamu menggunakan kepangan untuk mempromosikan Indonesia dan sekarang kau berkata tidak memiliki darah Indonesia? Wow,” komen seorang netizen.
“Susi Susanti: I am Indonesia. I’m always be. Agnez Mo: I don’t have Indonesian blood whatsoever,” ujar lainnya.
“Agnez Mo mungkin kesal, karena kurang diperhatikan, terutama Pemerintah Jokowi. Beri Agnez penghargaan “Duta Musik Indonesia Untuk Dunia”. Inget Susi Susanti, yang sering memperdengarkan lagu Indonesia Raya di negeri orang, tetap mengaku orang Indonesia walaupun diperlakukan tidak adil,” komentar pemilik akun @Gol_A_Gong.
Kendati demikian, ada sejumlah warganet yang meberikan pembelaan terhadap Agnes Mo.
“Emang apa yang salah dengan statement-nya si Agnez Mo? Faktanya kan demikian memang,” ujar seorang penggemar.
“Saya tidak melihat ada yang salah dengan Agnez Mo. Memiliki kewarganegaraan Indonesia tidak berarti kau harus menjadi orang Indonesia secara etnis. Dia banyak memperkenalkan budaya Indonesia meskipun memiliki keturunan Jerman-Jepang-Cina sehingga saya tidak melihat ini sebagai masalah,” ujar pemilik akun @jeechichu.
“Bukan penggemar atau pembenci Agnez Mo, tapi dia benar dan tak ada yang salah dengan pernyataannya. Satu-satunya pendapat saya tentangnya adalah, dia salah pilih genre musik (lagu-lagunya sekarang) sih,” sambung lainnya.
Terkait hal tersebut, Anges sudah memberikan pernyataan klarifikasi terkait hal tersebut. Melalui unggahan di media sosial, Agnez Mo membeberkan bahwa tujuannya untuk memperlihatkan adanya keberagaman yang ada di Indonesia.
“Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusi budaya adalah yang saya pilih. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman. Saya menyukai ketika saya bisa berbagi sesuatu tentang asal dan negara saya,” tutur Agnez.
“Saya akan selalu jujur dan berujar kepada dunia bagaimana seorang minoritas seperti saya diberikan kesempatan untuk memiliki dan mengejar mimpi kami,” sambungnya. (Hr-www.harianindo.com)