Badung – Baru-baru ini, media pariwisata asal Amerika Serikat Fodor’s Travel merilis daftar destinasi wisata yang tak layak kunjung pada 2020. Dalam No List 2020, Bali termasuk sebagai salah satu kawasan yang tidak direkomendasikan untuk berlibur.
Fodor’s Travel menyebut bahwa Bali kini mengalami masalah sampah yang mencemari perairan dan pantai. Selain itu, Bali juga mengalami kelangkaan air bersih. Masalah wisatawan yang tidak sopan juga disoroti oleh media tersebut.
Terkait berita tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparda) Badung I Made Badra menanggapi dengan tenang. Menurutnya, daftar tersebut bisa menjadi cambuk agar semua pemangku kepentingan di sektor wisata mau berbenah.
Selain itu, Badra juga menyoroti Bali yang kini merosot di urutan keempat setelah sebelumnya menjadi destinasi wisata terbaik di dunia.
“Sekarang kita berada di urutan yang keempat. Inilah yang kita perlukan agar semua stakeholder menyikapi bagaimana menurunnya penilaian wisatawan kepada Bali, ini menjadi cambuk bagi kita (untuk berbenah),” kata Badra.
Untuk menciptakan kondisi yang lebih baik, Badra memandang bahwa semua pemangku kepentingan harus bersama-sama meningkatkan keamanan, pembersihan sampah, sumber air, infrastruktur, dan lainnya.
“Ini harus kita tunjukkan bahwa kita serius menangani hal-hal semacam itu,” ujarnya.
Badra juga mengungkapkan pandangan optimisnya bahwa target kunjungan 6 juta wisatawan asing di Bali pada 2019 akan tercapai. Ia mengungkapkan bahwa kini, tercatat sudah ada 5,2 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Bali.
“Kita optimistis target terpenuhi. Karena masih ada waktu di bulan November dan Desember ini. Apalagi akhir tahun itu biasanya high session, mudah-mudahan tidak terjadi penurunan, ” tandas Badra. (Elhas-www.harianindo.com)