Jakarta – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berpesan kepada para pendakwah agar tak sembarangan dalam memilih ayat dalam ceramah. Sebab, Fachrul tak ingin para penceramah ceroboh sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

“Kadang-kadang ketidakwaspadaan ustaz-ustaz atau penceramah agama apapun dalam mengangkat ayat-ayat justru memunculkan kegaduhan yang luar biasa atau menyebabkan timbulnya tindakan radikalisme,” kata Menag Fachrul Razi di Mabes AD Dinas Pembinaan Mental, Jalan Kesatrian VI, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2019).

Fachrul menyebut contoh dari ketidakwaspadaan yang dimaksud. Menurutnya, ketika penceramah memilih ayat yang membolehkan membunuh orang lain yang berbeda adalah sesuatu yang ceroboh.

“Sebagai contoh misalnya ada ustaz atau penceramah yang mengangkat, ‘Beberapa orang darahnya halal untuk dibunuh yaitu yang A, yang B, yang C’. Meskipun dia pakai ayat-ayat suci, sangat berbahaya, tidak kontekstual. Itu sama dengan menganjurkan orang membunuh dan ingin melakukannya,” papar Fachrul.

Baca Juga: Menag Angkat Bicara Soal Imbauan MUI Jatim Terkait Salam Semua Agama

Terkait hal tersebut, ia mengaku pernah berpengalaman menemui penceramah yang seperti demikian. Pada saat itu, Fachrul mengatakan bahwa dirinya langsung menegur pendakwah tersebut.

“Saya pernah mengalami seperti itu. Saya langsung angkat tangan. Saya bilang, ‘Ustaz, anda salah. Kalau semua orang ini nggak tahu kemudian langsung membunuh orang yang seperti itu, masuk hukuman 15 tahun semua dan anda termasuk yang saya tunjuk sebagai provokator utamanya’,” tutur Fachrul.

Oleh sebab itu, Fachrul mengimbau agar semua pihak untuk bertutur dengan lebih bijak. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang beragam.

“Jangan lupa, di negara Indonesia ini tidak semua mayoritas agama tertentu. Ada mayoritas lain di tempat tertentu. Bagaimana kalau mereka juga membalas. ‘Anda salah dan anda saya catat nama anda sebagai salah satu provokator yang perlu diwaspadai’,” ujarnya. (Elhas-www.harianindo.com)