Jakarta – Mohamad Guntur Romli, selaku Intelektual Muda Nadlatul Ulama (NU) beranggapan bahwa kasus Sukmawati Soekarnoputri sengaja dibesar-besarkan oleh kelompok Front Pembela Islam (FPI) dan 212 yang haus akan eksistensi.
Meski, Gun Romli mendapati ‘cacat logika’ dalam pernyataan Sukmawati, tetapi ia menilai kalau tuduhan penodaan agama yang dilayangkan kepada putri Presiden ke-1 RI Soekarno itu berlebihan.
Diketahui sebelumnya, Sukmawati sempat ramai diperbincangkan karena membandingkan sosok ayah dengan Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Sukmawati sampai dilaporkan ke polisi oleh salah satu anggota Koordinator Bela Islam (Korlabi).
“Ada cacat logika dalam pernyataan Sukmawati, Nabi Muhammad hidup pada abad ke-7 kok tanya kaitannya dengan abad ke-20 di mana Soekarno hidup, itu pertanyaannya yang salah, pertanyaan salah jangan dijawab tapi dikoreksi,” kata Gun Romli kepada SUARA.COM, Selasa (19/11/2019).
“Bagi saya pernyataan Sukmawati salah, semestinya yang salah ya dikoreksi bukan dilaporkan ke polisi. Menggoreng-goreng pernyataan Sukmawati dengan penodaan agama terlalu berlebihan,” sambungnya.
Gun Romli menyindir terkait pelaporan yang dilakukan oleh Korlabi. Ia menganggap kesalahan Sukmawati tersebut dijadikan ajang mempertahankan eksistensi kelompok 212 dan FPI yang kini sulit mencari panggung. (NRY-www.harianindo.com)