Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Anthony Winza Probowo menganggap bahwa pagelaran Formula E yang direncanakan di Jakarta sangat layak untuk dibatalkan. Lantaran dalam APBD DKI terjadi kondisi defisit dan masih terjadi permasalahan air bersih di kalangan masyarakat bawah.
Anthony menjelaskan bahwa sangat tidak etis pemerintah menyelenggarakan pagelaran internasional disaat kondisi keuangan pemerintahan sedang defisit. Terlebih sudah banyak negara-negara lain yang menolak menjadi tuan rumah lantaran dianggap merugi.
“Banyak negara-negara lain yang sudah mencoba menjalankan Formula E merugi dan tidak mampu melanjutkan program ini untuk tahun-tahun berikutnya,” ungkap Anthony, di Jakarta, Kamis (07/11/2019).
Pihaknya beranggapan akan sangat etis jika Gubernur Anies lebih memprioritaskan pada program rehabilitasi sekolah, akses air bersih bahkan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berwirausaha dari pada hanya sekedar menyelenggarakan ajang Formula E.
“Masih banyak rakyat yang belum dapat akses air bersih, masih banyak rakyat hidup susah tidak punya modal usaha, gedung sekolah di Jakarta masih banyak yang belum direhabilitasi, ini malah mendadak memasukkan kegiatan triliunan untuk dipakai event panggung harian,” jelasnya.
Penyelenggaran kejuaraan Formula E yang akan dihelat di Jakarta pada tahun 2020 memiliki tujuan untuk melakukan promosi terhadap penggunaan kendaraan listrik. Namun menurut Anthony program tersebut tidak tergolong mendesak untuk dilakukan mengingat program tersebut tidak tertuang dalam agenda pembangunan DKI.
Politisi PSI lainnya, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menuturkan bahwa Gubernur Anies masih memiliki pilihan lainnya untuk melakukan promosi kendaraan listrik dari pada menyelenggaran event Formula E yang menghabiskan dana hingga Rp 1,6 triliun. Pilihan lainnya bisa dilakukan dengan cara mengadakan banyak bus-bus listrik dan memperbanyak jumlah stasiun charger (pengisian daya listrik) di Jakarta.
“Kalau memang tujuannya untuk mendorong penggunaan mobil listrik, kita bisa kok dengan anggaran sebesar itu membangun infrastruktur menunjang mobil listrik. Misalnya, Pemprov bikin charger-charger mobil listrik di ribuan tempat, beli juga ratusan bus listrik, tapi kenapa Gubernur Anies Baswedan cuma bikin event panggung,” tutur Anggara.
Pihaknya juga mengeluhkan belum adanya transparansi pemaparan secara langsung terkait penyelenggarakan Formula E kepada masyarakat dan juga anggota dewan.
“Fraksi PSI meminta Formula E dibatalkan sampai ada paparan lengkap serta kajian mendalam dan meyakinkan dari Gubernur dan jajarannya,” pungkas cucu mendiang Ali Sastroamidjojo tersebut. (Hr-www.harianindo.com)