Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jenderal (Purnawirawan) TNI Fachrul Razi untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju. Fachrul merupakan alumni Akademi Militer angkatan 1970, tercatat sebagai pensiunan jenderal pertama yang didapuk untuk memimpin Kementerian Agama pada era reformasi.
Di masa Orde Baru, diketahui ada dua mantan perwira tinggi TNI yang pernah menduduki jabatan sebagai menteri agama. Mereka adalah Letnan Jenderal (Purn) Alamsyah Ratu Perwiranegara dan Laksamana Muda Tarmizi Taher. Padahal di masa Orde Baru, Kementerian Agama tidak berhubungan secara langsung dengan pertahanan negara yang merupakan latarbelakang dari Alamsyah juga Tarmizi Taher.
Namun Alamsyah dan Tarmizi yang merupakan pensiunan militer berhasil untuk menyelesaikan tugasnya di Kementerian Agama waktu itu. Alamsyah Perwiranegara seperti dikutip dari kodam-ii-sriwijaya.mil.id, berhasil melakukan penertiban terhadap Kementerian Agama, -yang kala itu Departemen Agama-, mampu meluruskan kembali terkait sejarah peranan umat Islam dalam perumusan Pancasila.
Berkat peranan dari Almsyah, golongan Islam pun akhirnya dapat menerima adanya Pancasila. Pria kelahiran Kota Bumi, Lampung Utara 25 Desember 1925 itu juga berhasil melakukan penegakan dan merawat kerukunan antara masyarakat beragama dengan pemerintah.
“(Alamsyah) Berhasil membentuk wadah musyawarah antar umat beragama,” demikian seperti dikutip dari kodam-ii-sriwijaya.mil.id.
Di masa Alamsyah adanya aliran terhadap Tuhan Yang Maha Esa masih dibawa naungan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Terhitung dari 29 Maret 1978 hingga 19 Maret 1983, Alamsyah menduduki jabatan sebagai menteri agama.
Tokoh militer berikutnya yang juga pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Agama adalah Tarmizi Taher. Dia merupakan perwira tinggi Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. Selain perwira TNI, Tarmizi juga diketahui sebagai seorang dokter.
Pria kelahiran Padang, 7 Oktober 1936 itu mendudki posisi Menteri Agama di Kabinet Pembangunan VI 17 Maret 1993 sampai 14 Maret 1998. Kendati seorang tentara dan dokter, Tarmizi juga mempunyai pengetahuan agama yang luas. Dia juga termasuk dalam Cendikiawan Muslim Indonesia.
Di masa kepemimpinannya, Tarmizi membuat dua dobrakan secara strategis terkait dengan penyelnggaraan haji. Tarmizi melahirkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dan pembentukan Dana Abadi Umat (DAU). Tarmizi Taher menghembusakn nafas terakhir di Jakarta pada 12 Februari 2013.
Setelah Alamsyah dan Tarmizi, pada era reformasi saat ini satu tokoh militer yakni Jenderal (Purnawirawan) TNI Fachrul Razi didapuk secara resmi untuk menjadi Menteri Agama. Ada setidaknya empat kewajiban untuk Fachrul Razi yang disebut Jokowi saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju. Yaitu berhubungan dengan penanggulangan radikalisme, ekonomi umat, dan industri halal. “Kemudian terutama haji di bawah tangan Beliau (Fachrul Razi),” ujar Jokowi. (Hr-www.harianindo.com)