Jakarta – Slamet Maarif, selaku Ketua Umum Presidium Alumni (PA) 212 menghimbau kepada seluruh pengurus dan para alumni 212 agar tak melakukan rekonsiliasi dengan pihak dan kelompok politik manapun usai Pemilu 2019.
“Biarkan mereka rekonsiliasi, tapi demi Allah kita tak boleh rekonsiliasi dengan siapapun,” kata Slamet di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Minggu (13/10/2019).
Slamet menyatakan bahwa ia kecewa apabila alumni 212 melakukan rekonsiliasi dengan para tokoh politik.
Di sisi lain, Slamet memberikan beberapa prasyarat agar rekonsiliasi dengan PA 212 bisa dilakukan. Salah satu syarat tersebut adalah memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
“Alumni 212 tak pernah akan rekonsiliasi dengan kelompok yang memfitnah ulama, tak ada kata rekonsiliasi dengan kami sebelum memulangkan Habib kita, Habib Rizieq Shihab, sebelum membebaskan para aktivis dan para ulama kami,” kata Slamet.
Seperti diketahui bahwa, PA 212 merupakan salah satu kelompok Islam yang aktif mendukung Prabowo saat Pilpres 2019. Selain PA 212, kelompok Islam lain yang mendukung Prabowo saat itu adalah FPI dan GNPF Ulama.
“Sejak penetapan MK sampai saat ini tidak pernah ada komunikasi dengan Prabowo, kita tak pernah diajak bicara, kita enggak pernah diajak musyawarah lagi. Kita sesuai hasil ijtima ulama IV itu yang kita pegang, tak ada rekonsiliasi,” kata dia. (NRY-www.harianindo.com)