Jakarta – Tak hanya menjadi pembawa acara talkshow, Deddy Corbuzier juga dikenal sebagai kreator konten di YouTube. Melalui kanal pribadinya, pria yang dikenal pertama kali sebagai pesulap tersebut kerap mengundang sejumlah orang untuk berdialog di videonya. Baru-baru ini, Deddy mengundang pelawak tunggal Coki Pardede.
Dalam video tersebut, mereka berdua berdiskusi tentang keyakinan. Deddy membuka perbincangan dengan bertanya bagaimana agar Coki Pardede yang seorang agnostik mau menjadi mualaf.
Mendapat pertanyaan tersebut, Coki menanggapi dengan santai. Menurutnya, ia takkan merasa tersinggung apabila ada orang lain yang memintanya untuk memeluk suatu agama, baik dalam konteks bercanda ataupun serius.
“Sehingga menurut gua kalau ada beberapa orang yang mengatakan Coki kapan mualaf, kalau itu konteksnya becanda gua ga akan marah dan kalau pun konteksnya tidak bercanda, gua enggak akan marah. Kenapa? Menurut gua kalau orang merasakan hal baik pasti dia mau share dong ke orang lain,” ujar Coki.
“Jadi menurut gua kalau ada orang yang mau gua masuk Islam gua sangat berterima kasih karena menurut gua dia peduli sama gua,” sambungnya.
Sekadar informasi, agnostisisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa ada atau tidaknya Tuhan sifatnya tidak dapat diketahui. Meski mempercayai keberadaan Tuhan, namun seorang agnostik tidak memeluk agama apapun.
Kemudian, Coki pun menuturkan cerita tentang dirinya menjadi seorang agnostik. Menurut Coki, ayahnya tidak pernah memaksakan dirinya untuk memeluk agama Kristen.
“Dari gua lahir sampai umur gua tertentu, bokap gua tidak pernah membuat gua jadi Kristen secara seremonial atau apapun,” tutur Coki.
Barulah ketika Coki semakin dewasa, sang ayah membeberkan alasan di balik keputusannya yang tidak memaksa Coki memiliki agama yang sama dengan ayahnya. Ayah Coki percaya bahwa keyakinan bukanlah warisan, melainkan sebuah pilihan.
“Sampai akhirnya umur tertentu bokap gua menjelaskan tidak melakukan itu, bokap gua bilang, Coki, ada alasannya kepada papa tidak membuat kamu official masuk Kristen, karena menurut papa agama itu harus dipilih bukan diwariskan,” lanjutnya.
Karena itulah, Coki kemudian memutuskan untuk menjalani kehidupannya sebagai seseorang yang senantiasa mencari dan mengambil unsur-unsur kebaikan dari tiap keyakinan. (Elhas-www.harianindo.com)