Jakarta – Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengungkapkan sependapat dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung pengembangan industri otomotif nasional dan mendukung merek lokal dan nasional.
Ia juga sepakat dengan pernyataan Jokowi yang mewajibkan membeli dan menggunakan produk lokal seperti mobil Esemka.
Hal ini dikatakan Alvin Lie dalam akun twitternya @alvinlie21. Di akun twitternya, ia juga menggunggah situs berita Sekretariat Kabinet yang berjudul “Luncurkan Mobil Esemka, Presiden Jokowi : Kalau Beli Barang Produk Lain Ya Kebangetan”.
“Sangat sepakat dengan imbauan Presiden @jokowi,” tulis Alvin, Sabtu (07/09/2019).
Bahkan Alvin mengungkapkan jika para menteri kabinet tidak menggunakan mobil Esemka, sungguh sangat keterlaluan.
“Kalau sampai mobil dinas kabinet pakai mobil selain mobil Esemka ya kebangetan,” ucap Alvin.
Alvin pun memberikan saran agar mobil dinas para menteri kabinet periode 2019-2024 menggunakan mobil Esemka.
“Ayo, pakai mobil Esemka sebagai Mobil Dinas para menteri kabinet 2019-2024,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan, bahwa mobil Esemka merupakan brand dan prinsipel Indonesia. Sejak 10 tahun lalu, mobil tersebut sudah dikembangkan.
“Ini adalah merek kita sendiri yang 10 tahun lalu dirancang oleh para teknisi, oleh anak-anak SMK, inisiator. Dan semua yang dulu saya kenal ada di sini semuanya,” jelas Jokowi saat memberikan saat meresmikan tempat produksi mobil esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) sekaligus produknya mobil esemka varian Bima 1.2 dan 1.3, di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (06/09/2019).
Jokowi melanjutkan bahwa dalam memproduksi sebuah produk tidak hanya proses produksi saja. Tetapi juga bagaimana cara untuk memasarkannya.
“Kalau harganya tidak nyambung dengan konsumen, siapa yang akan membeli? Saya tidak ingin memaksa kepada semuanya untuk membeli. Tetapi, kalau melihat produknya, dan melihat prosesnya, mencobanya, produk mobil Esemka memang wajib dibeli,” papar Jokowi.
“Saya sudah mencobanya, tes memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang produk lain ya kebangetan, apalagi produk impor,” imbuhnya. (Hr-www.harianindo.com)