Jakarta – Setelah video pemalakan para preman di Tanah Abang, Jakarta Pusat, terhadap seorang pengemudi mobil beredar viral, keempat pelaku pemerasan tersebut telah diringkus oleh pihak kepolisian. Diketahui bahwa preman tersebut mengincar para pedagang Blok F Tanah Abang.
Hal tersebut membuat para pedagang di pasar tersebut merasa resah. Sebelum keempat preman tersebut ditangkap, beberapa penghuni pasar mengaku pernah menjadi korban pemerasan.
Alif Kurnia adalah seorang pedagang di Blok F Pasar Tanah Abang. Berdasarkan pengakuannya, ia sudah mengalami pemalakan sebanyak dua kali.
“Biasanya emang mereka di daerah blok F. Yang lewat dimintain paksa. Saya pernah kena (palak) dua kali,” kata Alif di Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (06/09/2019).
Baca Juga: Inilah Incaran Para Pemalak di Tanah Abang
Dalam ceritanya, Alif menyebut bahwa apa yang dia alami serupa dengan kejadian yang terekam dalam video yang viral tersebut. Mobilnya juga dihadang oleh para preman berkedok juru parkir.
“Habis maghrib, pakai mobil lagi macet padahal. Pas dekat pintu keluar, dicegat empat preman. Kaca saya diketok-ketok, mobil digedor-gedor, disuruh buka kaca. Ada empat orang (preman), masih muda-muda. Kejadian kedua kalinya juga gitu,” tuturnya.
“Mereka bilang ‘Buka woy, buka! Sepuluh, sepuluh’,” sambung Alif.
Karena diteriaki, Alif pun ketakutan. Ia khawatir apabila para preman tersebut melakukan perusakan terhadap mobilnya. Terpaksa, ia pun merelakan uang Rp 10 ribu berpindah tangan ke preman-preman tersebut.
Pedagang di Blok F lainnya, Halidah Muliyanti, juga merasakan keresahan akibat para preman. Ia khawatir akan kehilangan pengunjung karena adanya pemerasan tersebut.
“Ya itu mengganggu ya, terutama kepada pedagang. Apalagi kalau yang kena juga pengunjung, gak enak aja gitu, takutnya pada kapok ke sini kan gimana tuh?,” kata Halidah.
Tak hanya para pedagang, petugas keamanan pun juga kesal dengan para preman tersebut. Yang sering jadi masalah adalah kedatangan para preman tersebut yang terjadi berulang-ulang. Meskipun sudah diusir, namun mereka tetap membandel dan kembali lagi.
“Kesel mas, capek liat tingkahnya. Udah di kasih tau, diusir udah. Eh Balik lagi, balik lagi (mereka) tetap,” kata petugas keamanan yang memilih anonim. (Elhas-www.harianindo.com)