Jakarta – Alam semesta memang memiliki luas yang hampir tak terkira. Bahkan planet Bumi yang menampung banyaknya kehidupan masih belum seberapa luasnya. Besar kemungkinan apabila di luar sana, ada pula makhluk hidup yang memiliki kecerdasan setara dengan manusia.
Keberadaan para makhluk asing alias alien acap kali menjadi sumber inspirasi sejumlah karya fiksi seperti novel, komik, hingga film. Namun di dunia nyata, banyak ilmuwan dan peneliti yang benar-benar mendedikasikan hidup mereka untuk mencari tahu bukti keberadaan makhluk lain di luar sana.
SETI Institute adalah sebuah lembaga nirlaba yang terdiri atas sejumlah ilmuwan yang bertujuan untuk mencari tahu dan berbagi pengetahuan mengenai kemungkinan adanya makhluk berinteligensi di luar Bumi. Salah satu astronom seniornya, Seth Shostak mengatakan bahwa memang hingga kini belum ada bukti yang jelas mengenai eksistensi alien berinteligensi selain manusia. Meski demikian, besar kemungkinan manusia bukan satu-satunya makhluk hidup di alam semesta.
Seperti yang dilaporkan Live Science, Shostak mengatakan bahwa alam semesta terdiri atas banyak planet serta benda antariksa lainnya. Di Galaksi Bima Sakti (Milky Way) saja, terdapat kurang lebih 1 triliun planet. Dari planet sebanyak itu, bisa saja tak hanya Bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
“Tentunya beberapa dari mereka telah mengalami apa yang telah dialami Bumi dan terciptalah kehidupan, dan itu yang kita sebut kehidupan makhluk hidup,” ujar Shostak.
“Jika kita adalah satu-satunya makhluk berinteligensi di galaksi, atau dalam hal ini di alam semesta, maka kita benar-benar sebuah keajaiban,” imbuhnya.
Adanya air dalam suatu planet adalah sebuah bukti yang sangat menentukan apakah ada organisme makhluk hidup atau tidak di planet tersebut. Shostak pun mencontohkan planet Mars yang memiliki bekas aliran air di permukaannya. Atau bukti adanya cairan di sejumlah satelit alami.
“Di sana (luar angkasa dekat Bumi-red) kita sudah memiliki tujuh tempat lain yang mungkin memiliki air liquid, sangat dekat. Jadi itu adalah berita yang menggembirakan,” ungkap Shostak.
Sementara planet Bumi merupakan bukti bahwa evolusi kehidupan bisa terjadi secara cepat. Diketahui bahwa usia planet Bumi kini diperkirakan 4,5 miliar tahun. Sementara ada yang menyebutkan bahwa organisme makhluk hidup pertama di Bumi adalah Stromatolit yang berusia 3,4 miliar tahun.
“Itu menunjukkan evolusi kehidupan bukan hal mustahil, karena itu terjadi sangat cepat,” pungkasnya.