Bandung – Pihak kepolisian mulai berhasil menguak satu-persatu informasi terkait kasus pembunuhan sadis di Sukabumi. Pembunuhan yang terjadi pada Sabtu (24/08/2019) lalu tersebut diotaki oleh AK (45) dan dieksekusi oleh anak kandungnya KV beserta empat pelaku lainnya. Rupanya, AK sempat mengajak suaminya Edi Chandra Purnama (54) berhubungan suami-istri sebelum dibunuh.
Berdasarkan penuturan dari pihak kepolisian, AK sengaja melakukan hal tersebut agar efek obat tidur yang ia berikan kepada suaminya bisa terasa lebih cepat. Sebelumnya, AK memberikan jus yang telah dicampur 10 butir obat tidur kepada suaminya. Namun obat tidurnya tak kunjung bereaksi.
“Iya supaya (korban) tidak ada curiga dan cepat merasa lelah. (setelah berhubungan badan) korban melakukan yoga dan ketiduran di lantai,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (29/08/2019).
Setelah korban tertidur pulas, barulah AK memberi sinyal kepada eksekutor untuk membunuh Edi. Pria tersebut meninggal setelah dibekap dengan kain handuk yang dilumuri dengan alkohol 80 persen.
Setelah membunuh Edi, anak kandung AK yang bernama KV kemudian melancarkan aksinya. KV semula mencekoki M Adi Pradana, anak Edi, dengan minuman keras. Kemudian, dua eksekutor membunuh Dana.
“Pada saat eksekusi Dana sempat terjadi perlawanan sehingga Dana agak dipukul dadanya hingga mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Setelah dipastikan meninggal, kedua jenazah dibawa ke dalam satu ruangan,” papar Rudy.
Setelah dua korban berhasil dibunuh, AK dan KV mulanya berencana untuk membakar rumah untuk menutupi bekas pembunuhan. Namun api yang tak kunjung menjalar ke seluruh rumah membuat mereka berganti rencana. Akhirnya, jasad Edi dan Dana dibakar di dalam sebuah mobil yang diletakkan di Cidahu, Sukabumi. (Elhas-www.harianindo.com)