Jakarta – Instalasi batu gabion di Bundaran HI, Jakarta, menjadi pusat perbincangan baru-baru ini. Pengganti karya seni bambu getah getih ini menimbulkan kontroversi lantaran menelan anggarannya mencapai Rp150 juta.
Namun, instalasi ini tetap menarik perhatian banyak orang pada Car Free Day, Minggu (25/08). Beberapa orang rela mengantre untuk berfoto sambil beristirahat menikmati santapan tak jauh dari lokasi batu gabion.
Salah satunya Yanti, wanita yang datang bersama suaminya dan menyempatkan foto di depan batu gabion. Menurutnya, batu ini cocok menggantikan bambu getah-getih lantaran terdapat juga beberapa tanaman disekitarnya.
“Bagus, cocok di sini soalnya kan ini banyak tanaman, jadi kayak di desa. Kemarin ke sini juga, bunga-bunga di atasnya mekar, bagus banget,” ungkapnya, Minggu(25/08).
Hal yang srenada juga diungkapkan beberapa mahasiswi yang sedang mengantri. “Bagus, kalau yang getah getih aku gak pernah lihat dari dekat soalnya jarang CFD, paling lihat dari busway (Transjakarta) aja kalau lewat. Tapi kalau batu ini kan lihat dari dekat sekalian CFD, bagus, lumayan,” ungkapnya.
Kendati demikian, masalah anggaran masih dipertanyakan beberapa pengunjung.
“Katanya sampai Rp100 juta lebih ya anggarannya? Sempat mikir, apa enggak kemahalan ya itu? Tapi enggak tahu juga, mungkin namanya seni, jadi mahal kan, saya juga enggak ngerti sih,” ucap Aditya, salah satu pesepeda yang sedang beristirahat di dekat lokasi.
Pernyataan yang senada juga dilontarkan Puput. Ia mengaku baru tahu bahwa anggaran instalasi ini mencapai Rp150 juta rupiah. “Wah iya sampai segitu? Baru dengar saya, mahal juga ya ternyata,” ungkapnya.
Menjelang pukul 9, sudah tak banyak orang yang berfoto di batu gabion. Namun, masih banyak orang yang memotret batu gabion dari jauh, orang yang melintas juga tertarik perhatiannya oleh keberadaan batu ini. (Hr-www.harianindo.com)