Jakarta – Musni Umar, selaku pengamat sosial dan politik mengatakan bahwa perlu pemimpin TNI yang kuat untuk menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Seorang prajurit TNI yakni Pratu Sirwandi meninggal akibat diserang KKB kelompok Egianus Kogoyadi.
“Jika situasi tidak berubah, keadaan di Papua saat ini semakin berbahaya bagi prajurit TNI. Karena kelompok separatis di Papua terkesan lebih menguasai medan, memiliki kemampuan tempur dan senjata. Menghadapi kelompok ini, TNI harus diperkuat agar tidak terlihat sangat lemah,” Musni Umar di Jakarta, Senin (19/08/2019) menanggapi gugurnya prajurit TNI di Papua pada saat perayaan HUT ke-74 RI.
Musni Umar menilai bahwa menyelesaikan masalah di Papua memang membutuhkan pendekatan yang cermat dan komprehensif. Apabila militer tidak diperkuat, Panglima TNI sangat lemah dan tidak menguasai permasalahan, tidak punya pengalaman maka prajuritnya pun menjadi lemah di hadapan kelompok separatis di Papua.
Musni beranggapan bahwa kondisi kerusuhan pembakaran tersebut menunjukkan pembangkangan sosial kepada NKRI. Kondisi sosial tersebut sejalan dengan kondisi psikologis KKB yang semakin berani melawan negara. KKB merasa lebih kuat dari TNI, mampu membantai para Pekerja (bukan penduduk asli Papua) dan Prajurit TNI. Namun, di sisi lain TNI sendiri sangat lemah. (NRY-www.harianindo.com)