Jakarta – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) melayangkan laporan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) ke Kepolisian Daerah NTT, lantaran dituding telah mengoyak perasaan umat Kristen dan Katolik usai menyatakan salib dan jin kafir dalam dakwah yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Istilah toleransi menjadi arti penting untuk saling memahami dan menghargai satu sama lain antar umat beragama. Terlebih di Indonesia, Kebhinnekaan menjadi nilai luhur sosial untuk tidak mendiskreditkan Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA).
Jemmy Ndeo menyatakan bahwa laporan yang diajukannya ke Polda NTT, pada Sabtu, 17 Agustus 2019, mempermasalahkan ceramah UAS yang ia rasa telah melecehkan umat Kristen dan Katolik yang hidup di Indonesia, utamanya di NTT.
“Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab,” katanya.
Ia berharap bahwa itikad baik dari dai kelahiran Asahan, Sumatera Utara itu untuk sesegera mungkin menyampaikan permintaan maaf kepada publik terkait pernyataannya dalam dakwah yang viral dalam video berdurasi 1 menit 55 detik itu.
“Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tidak ada kaitannya dengan umat muslim. Jika ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi,” ungkapnya.
Berikut transkip pernyataan UAS melalui video Youtube yang diunggah akun Alumni Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, dipublikasikan pada Jumat, 16 Agustus 2019.
“Apa sebabnya ustad kalau menengok salib menggigil hati saya? Setan. Saya tausiah di seberang Pulau Batam. Batam, satu jam setengah Kami sampai. Tapi tidak terasa satu jam setengah karena film yang diputar ‘Tenggelamnya Kapal van der Wijck’. Meleleh air mata penonton menengok Jainudin meninggalkan Ayat,” sebutnya.
“Apa sebabnya kata ibu itu, mirip macam gini. Saya terlalu terbayang salib, nampak salib. Jin kafir sedang masuk, karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir? Karena ada patung. Kepalanya ke kiri apa ke kanan? Nah.. Ada yang ingatkan? Itu ada jin di dalamnya. Jin kafir. Di dalam patung itu ada jin kafir,” kata dia.
“Makanya kita tidak boleh menyimpan patung. Jin kafir itulah yang mengajak. Makanya kalau keluarga kita di rumah sakit di dalamnya ada jin kafir itu, tutup. Tutup itu. Kalau sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ, dia sedang diajak jin kafir. Berhasil. Berapa keluarga orang islam yang mati dalam keadaan husnulkhatimah. Dipanggilin, haleluya. Nauzubillah, Nauzubillah. Selamatkan orang Islam,” tuturnya.
“Kalau kau tak sanggup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya. Tak juga sanggup, antar dia ke makamnya pakai ambulance lambang kafir. Balik dari sini, beli piloks hapus itu ganti bulan sabit merah,” ujar UAS. (Hr-harianinido.com)