Islamabad – Eskalasi ketegangan antara Pakistan dengan India semakin memanas tatkala India memutuskan untuk mencabut status Kashmir sebagai daerah istimewa. Atas tindakan tersebut, Pakistan kemudian mengambil langkah untuk menekan India di dunia internasional.
Salah satu cara yang ditempuh oleh Pakistan adalah melobi Indonesia agar mau memberi tekanan terhadap India. Selain Indonesia, Pakistan juga berkomunikasi dengan Polandia beserta Tiongkok. Diketahui bahwa Indonesia dan Polandia kini merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, sedangkan Tiongkok merupakan anggota tetap.
“Saya telah bertukar pikiran dengan China bahwa pemerintah Pakistan akan membawa isu ini ke DK PBB. Kami akan membutuhkan bantuan China di sana,” terang Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, berdasarkan laporan dari Reuters, Selasa (13/08/2019).
Hingga kini, Qureshi mengklaim bahwa Tiongkok telah memberikan dukungan untuk Pakistan.
Sebagai negara dengan riwayat konflik berkepanjangan, Pakistan dengan India saling berebut klaim atas wilayah Kashmir yang diperdebatkan sejak formasi awal negara India. Terpisahnya Pakistan dari India menyebabkan Kashmir menjadi wilayah sengketa tak berkesudahan.
Puncak dari sengketa tersebut adalah meletusnya Perang India-Pakistan pada tahun 1947, 1965, dan 1999. Meskipun kini kedua negara tersebut sedang tidak berperang, namun Kashmir tetap menjadi isu utama perselisihan kedua negara tersebut.
Pemantik konflik yang terbaru adalah keputusan India untuk mencabut status otonomi Kashmir yang berlaku selama 70 tahunan terakhir. Tak hanya itu, India memblokade akses komunikasi maupun mobilitas warga Kashmir.
Pakistan merespon langkah tersebut dengan melayangkan kecaman terhadap India. Islamabad juga mengancam akan mengusir Duta Besar India untuk Pakistan. Selain itu, Perdana Menteri Imran Khan juga melarang penayangan film Bollywood di Pakistan. (Elhas-www.harianindo.com)