Jakarta – Aplikasi FaceApp kini sedang viral berkat tren tantangan Age Challenge di dunia maya. Memang, aplikasi tersebut memiliki fitur rekayasa foto yang seolah mampu mengubah wajah pengguna menjadi lebih tua. Seperti lazimnya hype internet, banyak warganet Indonesia yang ikut serta bermain-main dengan FaceApp.
Namun tren tersebut rupanya dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut diumumkan oleh perusahaan perangkat lunak keamanan siber, ESET, melalui keterangan pers pada Senin (22/07/2019).
Para penipu memasang aplikasi FaceApp palsu dengan embel-embel “Pro” atau “Premium” sebagai penarik perhatian para warganet. Pada umumnya, aplikasi yang memiliki predikat tersebut menawarkan fitur lebih meski berbayar. Namun aplikasi dari scammer tersebut jelas bukan versi resmi. Terlebih, aplikasi tersebut tidak tersedia di platform resmi seperti Google Play Store atau AppStore.
Per tanggal 19 Juli 2018, terhitung sebanyak 10.737 orang Indonesia diduga menjadi korban FaceApp palsu. Karena itulah, ESET meminta kepada para warganet agar lebih teliti dalam menggunakan aplikasi daring. Selalu cek apakah aplikasi yang akan diunduh merupakan perangkat lunak yang aman dan terpercaya.
Selain itu, Konsultan Keamanan TI PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, mengatakan bahwa internet di satu sisi memberikan hiburan. Namun di sisi lain, internet juga menyimpan bahaya yang mengancam para netizen.
“Dunia maya memiliki dua sisi yang berlawanan, sesuatu yang kita anggap menyenangkan ternyata bisa membahayakan. Berdasarkan pengalaman, hyper pasti menarik scammers, dan semakin besar sensasinya, maka semakin tinggi risiko korban penipuan jatuh,” ujar Yudhi Kukuh.
“Karena itu pastikan setiap kali bergabung dalam suatu hype, pengguna harus ingat untuk tetap pada prinsip-prinsip dasar keamanan seperti selalu mengunduh apps di tempat resmi yang telah disediakan.” imbuhnya. (Elhas-www.harianindo.com)