Jakarta – Ijtimak para ulama di duga bermuatan politik. Populi Center Rafif, Pamenang Imawan menilai ijtimak ulama ke-4 bermuatan politis. Menurutnya, pertemuan itu untuk menjaga soliditas gerakan 411 dan 212 dalam menekan sejumlah isu ke depan.
“Rencana ijtimak ulama pada dasarnya digunakan sebagai upaya untuk tetap membuat kekuatan penekan yang terdapat dalam gerakan 411 maupun 212 tetap terkonsolidasi,” ujar Rafif.
Rencana ijtimak ulama menurut Rafif didasari kekecewaan atas pertemuan Jokowi-Prabowo. Namun, yang lebih tampak adalah menjaga eksistensi gerakan untuk menekan sejumlah isu.
“Ini berkaitan dengan agenda upaya untuk mengirimkan pesan bahwa kelompok ini masih relevan dan menjadi kekuatan alternatif di luar partai politik,” ujarnya.
Di sisi lain terdapat sosok Lely yang menilai tak tepat jika ijtimak ulama diadakan sebagai bentuk kekecewaan atas pertemuan Prabowo dan Jokowi. Pengakuan kekalahan Prabowo dan pertemuannya dengan Jokowi, kata Lely, justru seharusnya didukung.
Penilaian Lely terhadap ijtimak ulama hanya berpengaruh bagi kelompok yang memilih menjadi bagian di luar pemerintahan. (NRY – www.harianindo.com)