Jakarta – Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, mengunggah hasil tangkapan layar akun Facebook Yanasiah Andini Sihombing, yang dianggapnya menyebarkan ujaran kebencian.
Ferdinand menyatakan bahwa akun Facebook tersebut telah menjelek-jelekkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Ia menyatakan bahwa tujuan untuk mengunggah tangkapan layar tersebut karena ingin membuktikan bahwa akun tersebut telah menghina Moeldoko.
Ferdinand juga mengklaim mendapat hinaan dari akun Yanasiah, berharap bahwa pemiliki akun tersebut segera ditangkap oleh polisi.
“Saya mau buat terkenal perempuan ini karena menghina beberapa orang di FB-nya termasuk saya. Saya unggah caci makinya ke Moeldoko sajalah, Kepala KSP, siapa tahu polisi bisa gerak cepat tangkap dia @divisihumaspolri,” tulis Ferdinand, Kamis (11/07/2019).
Hasil bidikan layar yang disebar Ferdinand, akun Facebook Yanasiah Andini Sihombing itu berkomentar terkait sindiran Moeldoko kepada pentolan FPI Rizieq Shihab.
Dalam komentarnya, akun Yanasiah turut menuliskan kata-kata tidak pantas dan menyematkan nama hewan.
“Masalahnya bukan di tiket aXXXng. Tujuh turunan lu juga bisa dihidupi HRS. Masalahnya begitu sampai di taeland HRS pasti kalian 86 kan asu,” tulis akun Facebook Yanasiah Andini Sihombing.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku tidak habis pikir dengan kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno yang meminta pentolan FPI Rizieq Shihab harus dipulangkan dari pelariannya di Arab Saudi, kalau Jokowi – Maruf Amin ingin rekonsiliasi seusai Pilpres 2019.
Pasalnya, kata Moeldoko, pemerintah tidak pernah mengusir Rizieq dari Indonesia. Rizieq justru yang berinisiatif kabur ke Arab Saudi saat menjadi tersangka kasus pornografi di Polda Metro Jaya.
“Siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi-pergi sendiri kok dipulangin, bagaimana sih? Memangnya kita yang mengusir, kan enggak,” ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (09/07/2019).
Moeldoko menyatakan bahwa Rizieq ke Arab Saudi atas inisiatifnya sendiri, bukan pemerintah. Karena itu ia tidak habis pikir dengan kubu Prabowo memasukkan terkait pemulangan Rizieq kalau ingin rekonsiliasi politik.
“Pergi-pergi sendiri, kok kita ribut mau mulangin, kan begitu. Ya pulang sendiri saja. Enggak (bisa) beli tiket, baru gue beliin,” ucap dia. (Hari-www.harianindo.com)