Jakarta – Pengelolaan anggaran DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan dirasa gagal. Kritik tersebut disampaikan oleh Seketariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra). Lembaga tersebut memandang bahwa tidak adanya inovasi baru dalam pemanfaatan anggaran yang besar.
Lebih lanjut, Research and Advocacy Manager Seknas Fitra, Badiul Hadi, memaparkan bahwa dengan APBD 2019 sebesar 80 triliun Rupiah, maka dapat dikatakan bahwa angka tersebut lebih besar dibanding anggaran provinsi lain. Akan tetapi Pemprov DKI dinilai hanya bisa melanjutkan kebijakan pemerintah sebelumnya.
“Potret kenyataan APBD ini tidak bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah DKI. Problemnya adalah apakah karena kering inovasi,” kata Badiul pada Minggu (23/06/2019).
Baca Juga: Soal Penataan Jakarta, Anies: “Harus Cepat Kembali Seperti 1998”
“Berdasarkan analisa kami, tidak ada terobosan baru yang dilakukan Anies dengan total anggaran lebih dari 80 triliun,” sambungnya.
Badiul juga menyebut perkara jurang kesenjangan sosial masyarakat pesisir utara Jakarta yang masih sangat lebar. Padahal dalam kampanyenya, Anies menjanjikan adanya peningkatan kesejahteraan rakyat Jakarta.
“Angka kemiskinan masih cukup lumayan. Terutama potret di wilayah utara di wilayah pesisir nampak sekali potret kesenjangan sosial ekonomi sangat jelas,” papar Badiul.
Selain itu, Badiul juga menilai bahwa Pemprov DKI kurang ambisius dalam mengelola retribusi daerah dari izin mendirikan bangunan. Meskipun mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir, namun kenaikan tersebut dinilai tidak signifikan.
Pada 2017, Jakarta mendapat retribusi sebesar 320 miliar Rupiah. Kemudian meningkat pada 2018 menjadi 350 miliar Rupiah dan 352 miliar Rupiah pada 2019. Padahal, di era Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai gubernur, ia menargetkan pendapatan dari retribusi sebesar 40 triliun Rupiah. Itupun hanya berasal dari reklamasi saja.
“Ini menunjukan ada problem dalam konteks pembangunan sedemikian pesat di DKI Jakarta,” kata Badiul. (Elhas-www.harianindo.com)