Jakarta – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memberikan pernyataan tegas terkait tuduhan yang dialamatkan kepada sejumlah purnawirawan TNI sebagai dalang kasus makar pada kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta, hal itu adalah tuduhan yang sangat menyayat bagi para purnawirawan.
Untuk itu, beberapa purnawirawan TNI hadir berinisiasi untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana untuk mengklarifikasi tuduhan yang kepada beberapa purnawirawan TNI yang dinyatakan sebagai tersangka kasus makar.
Menurut Gatot, bagi masyarakat awam tuduhan makar hal[ yang biasa. Tapi bagi para purnawirawan TNI yang sudah mendedikasikan peranannya untuk bangsa dan negara, tuduhan makar itu sangat melukai.
“Sama aja dikatakan pengkhianat. Lebih baik dikatakan kamu maling, itu enggak usah ke Presiden. Tapi begitu dikatakan makar, saya dikatakan sebagai ksatria kok (makar) habis sudah semuanya perjuangan selama ini,” kata Gatot di tvOne, Selasa malam, 11 Juni 2019.
Gatot kenal betul para seniornya di TNI, yang belakangan dinyatakan sebagai tersangka makar punya pengabdian yang besar, hidupnya hanya diberikan untuk negara. “Tiba-tiba hanya gara-gara komunikasi dikatakan makar. Bagi seorang patriot ini sangat menyakitkan karena mengkhianati negara,” imbuhnya.
Dalam situasi seperti ini, Gatot menyerukan semua pihak mengutamakan c persatuan dan komunikasi publik yang saling memahami. Tidak menyudutkan satu institusi tertentu, apalagi dihubung-hubungkan dengan kasus makar yang ancaman hukumannya bisa sampai hukuman mati.
“Enggak ada dalam kamusnya TNI itu makar, enggak ada. Kalau mau makar, wong dia senjata lengkap, terlatih, tapi itu enggak ada. Maka, dalam konteks ini jangan sampai opini publik ini menuduh bahwa purnawirawan TNI lah ini menjadi dalang kemudian yang nembak-nembakin,” ujar Gatot.
Telah diketahui bahwa ada tiga mantan pejabat tinggi TNI dan Polri terjerat kasus makar atau tindakan melawan negara. Mereka semua merupakan Eks Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen, Eks Danjen Kopassus Soenarko dan Eks Kapolda Metro Jaya Sofyan Jacob. Mereka semua berada pada barisan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Hari-www.harianindo.com)