Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan bahwa kerusuhan 21-22 Mei lalu membuat pihak polisi terus belajar. Termasuk tak akan memberikan lagi diskresi kepada pihak-pihak yang ingin melakukan unjuk rasa sampai malam.
Saat ditemui kemarin, dirinya menuturkan bahwa “Jadi tidak melakukan diskresi lagi. Jadi kita tolak mengizinkan ada kegiatan mobilisasi massa yang melanggar aturan seperti di Bawaslu. Kita tidak akan izinkan, apalagi malam hari,”
“Kita kembali pada aturan, bahwa aksi unjuk rasa tidak boleh mengganggu ketertiban publik, tidak boleh mengganggu hak asasi orang lain,” ungkap Tito.
“Maka saya sudah menyampaikan kepada Kapolda Metro, kita kembali kepada tegakkan aturan,” jelas Tito.
“Anggota kita pun kena luka. Sebanyak 237 sampai hari ini,” ungkap Tito.
Menurut dia, bukan hanya luka-luka ringan. Tapi ada yang sampai tangannya bergeser dari engselnya.
“Sembilan orang di RS Polri, ada pecah giginya, ada yang lepas tangannya dari engselnya, tadi malam saya berkunjung. Lainnya masih rawat jalan,” pungkas Tito.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)