Jakarta – Benny Rhamdani beberkan pendapatnya bahwa ia menilai Partai Demokrat sudah gerah terhadap BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena kelompok ideologi khilafah.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ferdinand Hutahaen yang sebelumnya berkata “Salah satu faktor yang membuat Demokrat gerah dengan BPN memang adalah salah satunya faktor terlalu kerasnya politik identitas di sana. SBY sejak lama mengingatkan, bahkan sudah sepakat dengan Prabowo, bahwa akan menjauhi politik identitas selama kampanye,”
Ferdinand sebelumnya menilai bahwa pesan SBY kepada Prabowo soal menjauhi politik identitas tampaknya tidak terwujud. Dia menyinggung kampanye akbar Prabowo Subianto di GBK beberapa waktu lalu.
“Faktanya, kampanye Prabowo didominasi politik identitas, seperti kampanye di GBK, yang kehilangan nuansa partai dan didominasi oleh kelompok 212,” sebut dia.
“Tapi apakah itu pro-khilafah? Kami tidak mau menjustifikasi. Tapi memang politik identitas sangat tinggi, makanya keluar teguran SBY saat kampanye di GBK. DNA politik Demokrat memang partai tengah, tidak ke kiri atau ke kanan. Jadi kami Demokrat memang menghindari politik identitas atau politik kanan. Jadi memang itu salah satu yang membuat Demokrat tidak terlalu nyaman,” ucap Ferdinand.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)