Jakarta – Forum Umat Islam yang melaksanakan aksi di depan Kantor Bawaslu Jatim kemarin sempat melemparkan tuntutan berupa beberapa poin.
Salah satunya, menolak ditetapkan presiden dan wapres yang dihasilkan dari kecurangan dan manipulasi saat Pemilu 2019. Massa menyebut pada pemilu ini banyak ditemukan kecurangan.
Ustadz Choiruddin selaku salah satu koordinator aksi menuturkan bahwa “Kami menolak ditetapkan presiden-wakil presiden periode 2019-2024, yang dihasilkan dari kecurangan dan manipulasi suara rakyat,”
“Menuntut dibentuknya tim pencari fakta atas wafatnya ratusan penyelenggara pemilu. Agar di masa depan kejadian ini tidak terulang lagi,” lanjutnya.
Sementara massa juga meminta untuk menghentikan upaya kriminalisasi pada ulama dan aktivis.
“Hentikan upaya kriminalisasi terhadap para ulama dan aktivis yang berbeda pandangan dengan Pemerintah,” imbuhnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)