Jakarta – Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of South Australia dan telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan berapa banyak cangkir kopi yang dihabiskan dalam satu hari sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 22 persen.
Penelitian yang melibatkan 347.077 peserta antara usia 37 dan 73 tahun ini juga membedakan peserta yang memiliki varian gen CYP1A2, yang memungkinkan seseorang untuk memetabolisme kafein lebih cepat dibandingkan orang lain.
Dari hasil penelitian itu tercatat, mereka yang minum kopi lebih dari enam gelas setiap hari memiliki peningkatan risiko terkena penyakit kardiovaskular hingga 22 persen dibanding mereka yang minum kopi 1-2 gelas per hari.
Menurut salah satu peneliti, Dr Ang Zhou, angka ini ternyata tidak tergantung pada susunan genetik, sehingga mereka yang cepat memetabolisme kafein juga tidak lebih aman dari mereka yang tidak memiliki varian gen CYP1A2.
“Kebanyakan orang akan setuju bahwa jika kamu minum banyak kopi, kamu mungkin merasa gelisah, jengkel atau bahkan mual,” kata salah seorang penulis penelitian, Elina Hypponen, Direktur Australian Centre for Precision Health, dalam siaran pers, Selasa (14/5/2019).
“Itu karena kafein membantu tubuhmu bekerja lebih cepat dan lebih keras, tetapi kemungkinan juga ini tanda bahwa kamu mungkin telah mencapai batas (jumlah aman minum kopi) untuk saat ini,” lanjutnya.
Namun demikian, kopi juga memiliki manfaat bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah yang benar.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan, kopi kaya akan antioksidan dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes, bila dikonsumsi 1 atau 2 gelas per hari.
“Mengetahui batasan apa yang baik untukmu dan yang tidak penting adalah keharusan. Seperti banyak hal, ini semua soal moderasi. Terlalu banyak minum dan kesehatanmu yang akan membayarnya,” tandas Elina Hypponen.
(samsularifin – www.harianindo.com)