Jakarta – Beberapa jenis sajian asak Tiongkok amat populer di Tanah Air. Sebut saja mie ayam, mie bakso, mi goreng, fuyung hai, dan lain-lain. Pernahkah Anda berpikir mengapa wanita-wanita asal Tiongkok tetap terlihat langsing meski sering mengonsumsi sajian-sajian tersebut?
Menurut ahli makanan Tiongkok dari Inggris, Lorraine Clissol, cara makan bangsa Tiongkok justru sehat, mengenyangkan, selain membantu memerangi penyakit dan memperpanjang usia. Lewat bukunya yang berjudul Why the Chinese Don’t Count Calories, ia mengatakan bahwa diet ala Tiongkok itu tidak akan membuat kita gemuk. Angka kegemukan yang meningkat di Tiongkk justru disebabkan peralihan pola makan ke makanan barat yang cenderung berlebihan gula dan lemak.
Berikut tips sehat diet ala Cina/Tiongkok menurut Patrick Holford dan Ian Marber, dua pakar nutrisi dari Inggris seperti dilansir dari liputan6.com, Senin (15/5/2017):
1. Berhenti menghitung kalori
Orang Tiongkok tidak memiliki kosa kata kalori. Mereka memandang makanan sebagai sumber gizi, bukan zat berbahaya yang menaikkan berat badan. Survei pada tahun 1990 menemukan bahwa orang Cina mengonsumsi kalori 30 persen lebih tinggi dari orang Amerika. Mereka juga tak lebih aktif secara fisik daripada orang Amerika. Kunci sehatnya ada pada pantang makanan yang tak mengandung nutrisi namun kaya gula. Contohnya ada pada permen dan minuman bersoda. Makan alpukat yang kaya lemak tak jenuh dan omega-6 tentu lebih baik daripada minuman bersoda.
2. Separuh piring terdiri atas sayur
Sayuran selalu ada di makanan Tiongkok. “Sayuran seharusnya memenuhi separuh piring di waktu makan. Itu sama persis dengan diet orang Tiongkok,” kata Harford.
3. Makan nasi berserat
Tanpa nasi yang rendah lemak, kaya vitamin B, dan serat, kata Clissold, tak mungkin kita bisa makan sampai kenyang. Diet rendah karbohidrat memang menjanjikan pembakaran lemak.
Namun, mengganti karbohidrat dengan makanan mengandung lemak lebih tinggi dan bernutrisi lebih rendah bukan jawaban untuk penurunan berat badan jangka panjang.
4. Makan sampai kenyang
Salah satu kunci tetap langsing adalah makan sampai cukup kenyang lalu berhenti. Sementara pola diet orang barat berdiet ketat selama sepekan dan berpesta pora pada akhir pekan.
Orang Tiongkok makan enak tiga kali sehari. Tipikal makanan Cina adalah makanan kaya serat, sayur dan terdiri atas protein dan karbohidrat. Makan sampai cukup kenyang. Anda bakal tak tergoda untuk menyantap makanan lain setelah itu.
5. Yin dan yang di dapur
Keseimbangan yin dan yang juga bisa ditemukan di dapur. Makanan yin mendinginkan tubuh. Makanan yin ini ada pada sayur dan buah. Sementara makanan yang, seperti daging, bumbu, anggur, dan kopi, sifatnya memanaskan tubuh. Makanan dalam satu set makanan Tiongkok terdapat keseimbangan yin dan yang.
“Sebagian besar makanan berprotein adalah yang, sedangkan karbohidrat adalah yin. Kombinasi keduanya membantu menstabilkan gula darah. Ini kunci untuk mendapatkan energi dan mengurangi risiko kenaikan berat badan,” kata Harford.
6. Dimasak cepat
Masakan Cina selalu dimasak cepat. Clissold mengatakan, makanan yang dimasak cepat membuat membuat nutrisi lebih mudah diserap tubuh. Makanan mentah, lebih-lebih jika terlalu banyak, agak susah dicerna tubuh, bahkan bisa menyebabkan perut kembung.
7. Gunakan makanan untuk kesehatan
Pengobatan tradisional Cina menggunakan makanan untuk mengobati penyakit, misalnya cabai untuk membantu pencernaan dan bawang putih untuk menetralkan racun. Semuanya itu bertujuan agar semua organ tubuh bekerja dengan baik membuat energi alias chi mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.
8. Minum teh hijau
Teh hijau bermanfaat menghilangkan racun, membantu melancarkan pencernaan, dan menunda rasa lapar. Selain itu, teh hijau juga memerangi radikal bebas yang bisa menyebabkan kanker dan penyakit jantung.
“Secara tradisional orang Tiongkok menyimpan daun teh untuk digunakan lagi. Ini bagus karena mengandung kafein lebih sedikit,” kata Halford.
9. Lakukan olah raga restoratif
Olah raga keras yang memeras keringat memang membakar lemak namun juga memberi stres besar pada tubuh. Olah raga jenis memanaskan tubuh ini termasuk yang, sedangkan olah napas adalah yin. Cobalah olah raga lembut seperti tai chi. “Tai chi memberi rasa keseimbangan, tenang, dan damai. Berkeringat di gym memang kebalikan dari tai chi,” kata Marber. Namun, dengan berolah napas itu kita jadi lebih peduli pada apa yang kita rasakan dibandingkan dengan peduli pada penampilan luar saja. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)