Jakarta – BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno langsung berikan respon atas pernyataan eks Kepala BIN AM Hendropriyono soal Habib Rizieq Syihab dan WNI keturunan Arab jangan jadi provokator kurang tepat.
Saat dihubungi, Ahmad Riza Patria selaku Juru Debat BPN menuturkan bahwa “Menggunakan istilah keturunan Arab kurang tepat. Kita ini sebagai bangsa terdiri dari berbagai etnis, banyak suku, banyak budaya banyak bangsa jadi jangan mengeneralisir satu kelompok itu saya kira tidak bijaksana. Baiknya para elite apalagi penjabat jangan menggunakan istilah satu etnik, satu suku tertentu, ini malah memunculkan masalah, kegaduhan baru, keramaian baru, konflik baru nanti justru itu,”
“Sekarang ini mari sesama elite harus menyejukan yang santun yang bijaksana kalau menyebut suatu kelompok, suatu keturunan sebagai provokator itu kan nanti keluarga besarnya, keturunannya marah muncul kegaduhan baru yang harusnya tidak perlu. Kita semua marilah kita harus hati-hati, harus bijaksana,” sebutnya.
Dirinya kemudian membahas perihal kebebasan berpendapat yang ia nilai perbedaan pendapat itu suatu hal yang wajar dalam berdemokrasi jika diungkapkan sesuai perundang-undangan.
“Jadi kalau sekarang ada orang yang bicara sejauh apa yang disampaikan tidak melanggar Pancasila, UUD 1945 itu nggak masalah kan ada UU yang mengatur yang kebebasan berpendapat. Jadi mari kita saling hormati satu sama lain tentang kebebasan berpendapat berserikat. saling menghormati pendapat berbeda itu biasa pilihan berbeda itu biasa jangan dipermasalahkan kalau ada yang beda itu hak setiap warga negara. Para elite harus menghargai pendapat masyarakat termasuk para tokoh masyarakat yang menyuarakan pendapatnya,” tutur Riza.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)