Jakarta – Presiden Sri Lanka akhirnya mengumumkan perilah pelarangan aksesori yang menutup seluruh wajah yang ditujukan untuk perempuan Muslim, setelah serangan bom hari Minggu pekan lalu yang menewaskan setidaknya 250 orang.
Presiden Maithripala Sirisena menuturkan bahwa langkah ini diambil demi pertimbangan keamanan nasional. Dan larangan ini sudah resmi diberlakukan sejak hari ini.
Pengumuman ini tidak secara spesifik menyebut burka atau niqab, yang dipakai oleh kaum perempuan Muslim, dan hanya menyatakan bahwa wajah tidak boleh ditutupi untuk memudahkan identifikasi.
Sementara itu, ayah dan dua saudara laki-laki dari terduga dalang serangan yang terjadi pada saat Paskah di Sri Lanka, Zahran Hashim, terbunuh dalam sebuah operasi penggerebekan yang dilakukan polisi.
Hashim, yang meledakkan diri di sebuah hotel di Kolombo, mendirikan sebuah kelompok militan National Thawheed Jamath (NTJ), yang saat ini sudah dilarang di negara itu.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)