Roma – Paus Fransiskus mendonasikan dana USD500 ribu atau setara Rp7 miliar untuk membantu para imigran yang terjebak di Meksiko dalam usaha mereka mencapai perbatasan Amerika Serikat. Uang sumbangan diambil dari Chatolic Church’s Peter’s Pence, yakni sebuah dana yang dikumpulkan dari gereja di seluruh dunia.
Vatikan mengatakan bantuan vital bagi para imigran terus berkurang seiring semakin jarangnya pemberitaan mengenai nasib mereka di sejumlah media global. Sebelumnya, Fransiskus pernah mengkritik kebijakan Presiden AS Donald Trump yang ingin membangun tembok untuk menghalangi kedatangan imigran dari arah Meksiko.
Selama ini, AS terus menekan pemerintah Meksiko untuk mencegah kedatangan sekelompok orang yang menamakan diri mereka “kafilah.” Para imigran tersebut berasal dari beberapa negara di Amerika Tengah.
“Pada 2018, enam kafilah imigran memasuki Meksiko, dengan total 75 ribu orang. Grup-grup lainnya juga berdatangan,” ucap kantor Peter’s Pence sebagaimana diberitakan laman BBC pada Minggu (28/4/2019).
“Semua orang-orang ini terjebak, tidak dapat masuk ke AS, dan bertahan tanpa rumah dan kehidupan layak. Gereja Katolik menolong ribuan dari mereka, memberikan bantuan dasar, mulai dari tempat tinggal hingga pakaian,” lanjutnya.
Banyak dari imigran mengaku meninggalkan negara mereka karena dipersekusi, khawatir terkena aksi kekerasan dan ingin keluar dari kemiskinan serta mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain.
Pekan kemarin, petugas keamanan menangkap hampir 400 imigran yang berjalan di negara bagian Chiapas, Meksiko. Penangkapan dilakukan saat mereka semua berusaha melewati perbatasan AS. “Pemberitaan media mengenai krisis ini berkurang dan sebagai hasilnya, bantuan dari pemerintah dan pihak lainnya juga berkurang,” sebut kantor Peter’s Pence.
Baca juga: Scott Morrison Layangkan Kecaman kepada Pemda Bali, Apa Alasannya ?
“Dalam konteks ini, Paus Fransiskus mendonasikan USD500 ribu untuk membantu para imigran di Meksiko. Jumlah ini akan didistribusikan dalam 27 proyek,” sambungnya.
Maret lalu, Fransiskus mengkritik sejumlah pemimpin politik yang berusaha membangun tembok penghalang dalam mencegah kedatangan imigran. “Para pembangun tembok penghalang, baik yang terbuat dari kawat berduri atau batu bata, akan menjadi tahanan dari tembok yang mereka bangun sendiri,” ucap Fransiskus kala itu. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)