Jakarta – Sejak hasil penghitungan cepat (quick count) diumumkan pada Rabu (17/4/2019) sore WIB, para ketua umum partai pengusung pasangan calon Prabowo Subianto – Sandiaga Uno jarang terlihat di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, pada deklarasi kemenangannya yang pertama pada Rabu (17/4/2019), Prabowo tidak ditemani oleh para Ketum parpol, bahkan Sandiaga Uno juga tidak nampak saat itu.
Pada malam harinya, saat Prabowo mengklaim kubunya unggul 62 persen hasil real count internal, ia hanya ditemani oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Eggi Sudjana, Yusuf Martak, dan Rahmawati Soekarnoputri. Sandiaga Uno kembali tidak nampak hadir.
Baru pada saat deklarasi kemenangannya yang yang ketiga, di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019), Prabowo ditemani oleh Sandiaga Uno, Waketum Demokrat Syarief Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Amien Rais, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Terkait hal ini, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowi-Sandiaga, Mardani Ali Sera, menjelaskan bahwa para Ketum parpol memiliki kesibukannya sendiri.
“Sebagian orang parpol memang sedang ingin memberi semangat para pejuang demokrasi,” kata Mardani, saat mendampingi cawapres Sandiaga Uno di Gedung Senam, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019).
Mardani justru menyinggung soal besarnya partisipasi para relawan pada Pemilu 2019 ini.
“Jadi teman-teman, Bang Sandi luar biasa, kenapa? Ada politik partisipasi sedang berlangsung di negeri ini. Mereka berhari-hari siap nggak dibayar, kadang-kadang pakai duit sendiri. Bang Sandi ini dan partai kami dan parpol pendukung koalisi Adil Makmur turun menyemangati karena ini mahal,” jelas Mardani.
(samsularifin – www.harianindo.com)