Jakarta – Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto menegaskan gagalnya partai yang dibangunnya itu menembus parlemen untuk periode 2019-2024, bukan kesalahan siapa pun. Ia meminta agar pengurus partai tak saling menyalahkan.
“Dua kali partai Hanura lolos pemilu, ya syukuri. Kalau sekarang tidak lolos kita introspeksi, tidak perlu salah menyalahkan apalagi menyalahkan saya,” kata Wiranto saat ditemui di Kantor Pusat PT ADHI Karya, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Dari hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, menyatakan Partai Hanura mendapat suara kurang dari 4 persen dalam Pemilu 2019. Berdasarkan laporan lembaga Indikator Politik Indonesia, Hanura hanya meraih 1,74 persen. Sedangkan menurut Indo Barometer, Hanura mendapat 1,64 persen.
Raihan ini jauh di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Hal ini membuat tren Hanura yang selalu lolos dalam Pemilu 2009 dan 2014, terputus.
Wiranto mengatakan Hanura harus meninjau ulang langkah-langkah pemenangan pemilu, yang sebelumnya mereka lakukan. “Perlu satu introspeksi dengan cara evaluasi, tentang bagaimana langkah-langkah untuk memenangkan pemilu,” kata Wiranto.
Baca juga: Sandiaga Uno Nilai Positif Pertemuan Zulhas dengan Jokowi
Wiranto menjadi Ketua Umum Partai Hanura sejak pertama kali didirikan pada 2006, hingga 2016 lalu. Ia kemudian menyerahkan kursi Ketua pada Oesman Sapta Odang. Wiranto saat itu telah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM, di era Pemerintahan Joko Widodo.
Hal ini, menurut Wiranto, sedikit banyak mempengaruhi perhatian dia pada partai yang ia dirikan. “Saya konsen ke Menkopolhukam, tidak mengurus partai,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)