Washington – Ada pemandangan menarik saat aksi demo anti-Islam di AS beberapa waktu lalu, terdapat seorang perempuan Muslim yang berpapasan dengan demonstrasi yang mana dirinya memutuskan untuk “memerangi kebencian para pemrotes dengan cinta dan senyum”.
Para demonstran memutuskan untuk beraksi di luar sebuah konferensi Islam di Washington, Amerika Serikat (AS), selama tiga hari, memegang plakat mengecam Islam dan Nabi Muhammad. Saat itu wanita bernama Shayma Ismaa’eel ini memutuskan untuk mengambil sikap.
Diapun meminta seorang teman untuk mengambil foto pose dirinya dengan senyum lebar dan tanda damai di depan para lelaki. Perempuan Muslim ini merasa bahwa berjalan kaki melewati mereka saja tidak cukup.
“Saya sedang jalan kaki ketika mereka terus meneriakkan kalimat kebencian mereka,” katanya.
“Saya bertanya kepada petugas polisi apakah saya bisa berdiri di tepi jalan di depan orang-orang itu. Petugas itu berkata ‘tidak,’ dan pada saat itu, saya merasa seperti pemberontak terbesar.”
“Saya tersenyum sangat lebar di foto itu dan lelaki di sana mulai mengarahkan pidatonya ke arah saya.”
“Hal-hal konyol seperti, ‘Wajahmu harus ditutupi’, dan, ‘Kamu tahu itu hal menyimpang ketika kamu berjalan di luar mengenakan piyama’.”
Ismaa’eel mengunggah tiga foto ke Twitter. Tak lama setelah itu, postingannya banyak menerima komentar dari sesama pengguna.
Postingan itu disukai lebih dari 304.000 kali dan di-retweet lebih dari 83.000 kali.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)