Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan lima poin amanat kepada pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Amanat tersebut diserahkan langsung kepada Ma’ruf pada acara “Silaturrahim dan Penyampaian Gagasan Kebangsaan Pengurus Besar NU” di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menuturkan, dalam pandangan NU, diperlukan langkah strategis untuk memajukan bangsa. “Nahdlatul Ulama memandang diperlukan langkah strategis guna mengimplementasikan cita-cita membangun bangsa yang maju, bermartabat, serta berperadaban mulia,” kata Said saat membacakan dokumen amanat.
Maka dari itu, mereka mengamanatkan agar pendidikan karakter menjadi titik berat dalam pembangunan manusia. Misalnya, dengan memberi perhatian lebih kepada pendidikan pesantren.
Untuk mewujudkannya, NU mengusulkan pengangkatan Menteri urusan pesantren dan revisi UU perihal peningkatan mutu guru. Amanat kedua adalah mengutamakan pendidikan manusia dengan berbasis pada nilai-nilai moderat.
“Langkah ini bisa ditempuh dengan jalan melihat kembali postur kurikulum dalam pendidikan, utamanya pendidikan keagamaan secara seksama dan cermat, dengan menekankan peningkatan akhlakul karimah dengan menonjolkan keteladanan Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
NU juga mengamanatkan agar pembangunan ekonomi juga harus berbasis pada pemerataan. Amanat keempat dari NU perihal ekonomi keumatan dan ekonomi Islam.
“Keempat, mendorong percepatan implemetasi gagasan ekonomi keumatan dan ekonomi Islam,” ungkap Said.
NU juga ingin agar iklim berbangsa, bernegara, dan dunia perpolitikan menjadi lebih sejuk dengan berlandaskan nilai-nilai moderat. Said mengatakan, pemerintah harus menindak tegas kelompok yang ingin mengganti ideologi Indonesia.
“Membangun iklim berbangsa dan bernegara serta kehidupan politik yang lebih sejuk berasaskan pada nilai-nilai moderatisme. Segala bentuk pengingkaran terhadap dasar-dasar negara harus ditindak tegas,” tuturnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)