Jakarta – Dalam hasil Quick Count, Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin disebut unggul di sejumlah wilayah termasuk di Jawa Tengah. Hal ini direspon TKN dengan mengatakan bahwa usaha pasangan 02 yang membangun posko di Jawa Tengah justru dinilai negatif oleh masyarakat.
Saat ditemui di kediaman Megawati kemarin, Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa “Nah justru dengan berbagai upaya dari Pak Prabowo dan Pak Sandi yang membuat posko di samping tempat kemenangan Pak Jokowi, itu dinilai negatif dalam kultur masyarakat Jawa,”
“Ini yang kemudian merupakan bagian menurut kami kekeliruan strategi ketika masuk ke Jateng dengan menggunakan berbagai pendekatan, bahkan ada kecenderungan juga untuk menggunakan sebuah isu yang tidak sesuai dengan kultur masyarakat Jawa,” ujar Hasto.
“Maka ini juga memberikan korelasi positif. Karena itulah titik temu antara nasionalis, Soekarnois dan keluarga besar Nahdiyin di Jawa Timur terekspresikan dengan hasil quick count yang menempatkan Jawa Timur paling tidak memberikan dukungan 67,7 persen, bahkan bisa di atas itu,” tuturnya.
Sedangkan untuk perkembangan di Jabar, Hasto menargetkan hilangnya suara Jokowi harus lebih kecil dari Pilpres 2014 lalu. Makin kecilnya selisih suara Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandi di Jawa Barat disebut Hasto sebagai kemajuan yang baik.
“Kalau analisis kami dua minggu sebelumnya, kami memperkirakan di Jawa Barat targetnya, kalau toh Pak Jokowi kekurangan suara, itu tidak boleh lebih dari 2 juta, karena 2014 kami kehilangan 4,6 juta di sana. Sehingga ketika kita bisa memperkecil dari 4,6 juta itulah menunjukkan suatu progres yang sangat baik bagi Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin,” jelas Hasto.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)