Jakarta – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arsul Sani, memberikan komentarnya pada pernyataan yang diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono mengenai hasil temuan internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sugiono mengklaim elektabilitas capres 02 Prabowo Subianto unggul jauh atas Jokowi. Sugiono menyebut survei Gerindra dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.440. Namun dia juga tak bisa menjelaskan demografi respondennya, begitu juga margin of error.
Sani mengaku sangat heran mendengar hal tersebut. Sani menilai hasil survei yang memenangkan Prabowo-Sandiaga dengan 62%, sedangkan Jokowi-Ma’ruf dengan 38%, itu tak masuk akal. Apalagi margin of error dari survei tersebut tak disampaikan.
“Lha bagaimana survei kok tidak ada margin of error-nya. Yang disurvei malaikat apa?” kata Sani saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/04/2019).
Baca juga : KPU Rilis 40 Nama Lembaga Quick Count Resmi Pada Pemilu 2019
Seperti yang diketahui Sugiono enggan membuka terkait metodologi yang digunakan dalam survei internal tersebut. Menurutnya, itu hanya asesmen yang dilakukan internal Gerindra. Menurutnya pihaknya telah melakukan survei dan, hasilnya, elektabilitas Prabowo 62 persen, sedangkan Jokowi 38 persen.
“Nggak, kenapa saya harus melayani itu? Itu adalah asesmen internal yang kita lakukan. User kita adalah BPN, bukan mereka,” kata Sugiono saat ditemui di The Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (09/04/2019).
“Kami punya survei internal 62 persen (Prabowo), 38 persen (Jokowi). Kita punya asesmen 62 persen. Terus yang selama ini beredar Prabowo-Sandi selalu di angka yang rendah,” imbuh Sugiono.
(Muspri-www.harianindo.com)