Surabaya – Salah seorang putri dari Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid akhirnya buka suara terkait dengan sikap Cawapres Sandiaga Uno yang mengibarkan bendera NU ketika melakukan kampanye. Menurut Yenny, sebaiknya bendera NU tidak dibawa ketika kampanye.
“Ya seyogyanya bendera NU jangan dibawa kampanye, tapi ini berlaku untuk semuanya. Mau pasangan 02 mau pasangan 01 nggak boleh, siapapun, semua. Jadi kita semua harus disiplin apalagi yang dilakukan oleh Pak Sandi, gak boleh itu dikibar-kibarkan untuk kampanye, gak boleh,” kata Yenny saat di Surabaya, Minggu (7/4/2019).
Yenny melanjutkan, sekalipun Sandiaga membawa bendera NU, menurutnya itu tidak cukup membuktikan kedekatan Sandi dengan NU. Selain itu, Yenny mengatakan kedekatan dengan NU tidak bisa hanya dibangun dalam sekejap. Namun dibangun melalui beberapa proses.
“Kedekatan dengan NU itu tidak bisa hanya dengan mengibarkan-ngibarkan bendera. Jadi ngibarkan bendera saja tidak cukup untuk menunjukan kedekatan dengan warga NU,” imbuh Yenny.
Dalam hal tersebut, Yenny mencontohkan sosok Capres Joko Widodo. Sosok yang menurutnya telah menyalurkan aspirasi warga NU. Kemudia ia menyebut Cawapres Ma’ruf Amin sebagai ulama NU.
“Kedekatan dengan NU itu harus dibangun dengan proses menyalurkan aspirasi warga NU. Nah selama ini yang punya track record catatan sejarah dekat dengan warga NU itu ya Pak Jokowi, dan apalagi kalau memang bagian dari NU ya Kiai Ma’ruf Amin,” pungkasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)