Jakarta – Mengenai hasil Survei Litbang Kompas yang menyatakan Jokowi-Ma’ruf Amin kali ini hanya mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 11,8 persen, akhirnya dikomentari oleh pihak BPN Prabowo-Sandiaga. Karena hasil ini mereka menyebut Jokowi sangat mungkin dikalahkan di Pilpres 2019.
Saat ditemui kemarin, Saleh Daulay Partaonan menuturkan bahwa “Dengan berbagai catatan yang mengiringi, survei Kompas menjadi bukti bahwa Jokowi-Ma’ruf masih belum aman dan potensial untuk dikalahkan. Hal ini juga kelihatannya dirasakan dan diketahui oleh Jokowi,”
“Kalau dibuat perbandingan dengan survei kompas di bulan Oktober, kelihatan bahwa Jokowi-Ma’ruf turun dan Prabowo-Sandi hasilnya naik. Sementara yang merahasiakan pilihannya makin sedikit. Itu artinya, mereka yang merahasiakan pilihan cenderung akan menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Sandi,” ujar Saleh.
“Kalau itu yang terjadi, tentu petahana sangat tidak aman. Sebab, incumbent bila mau aman, minimal harus di atas 60 persen. Faktanya sekarang sudah di bawah 50 persen,” lanjutnya.
“Survei Kompas ini juga sekaligus mendelegitimasi publikasi lembaga survei lain yang menyebut bahwa elektabilitas Jokowi sudah mendekati 60 persen. Jika alasannya bahwa lembaga-lembaga survei itu kredibel, pertanyaannya apakah mereka berani menyebut bahwa Litbang Kompas tidak kredibel?” tuturnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)