Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat banyak usulan terkait nama stadion Bersih Manusiawi Wibawa (BMW). Salah satu usulan nama yang disodorkan ialah menggunakan nama pahlawan Nasional MH. Thamrin.
Namun, Anies ingin kandang Persija itu diberi nama Jakarta International Stadium. Alasannya, stadion berada di Jakarta, Ibu Kota Negara.
“Ada banyak usulan. Mau nanti, sekarang namanya tetap Jakarta International Stadium, mengapa? karena ini positioning kita ada di dalam stadion sepak bola dunia sehingga stadion ini punya asosiasi pada Jakarta,” kata Anies di Gedung Badan Pemeriksaan Keuangan DKI Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Penggunaan nama itu diharapkan bisa membawa stadion Persija menjadi kelas dunia. Namun, dia tak menutup kemungkinan nama itu akan berubah seiring waktu.
“Kita mulai dulu dengan Jakarta International Stadium, nanti ke depan akan ada mekanisme bisnis, termasuk soal pemanfaatan nama untuk stadium,” ungkap dia.
Kemarin, pembangunan Jakarta International Stadium resmi dimulai. Pembangunan Jakarta International Stadium direncanakan berlangsung selama 2 tahun 6 bulan.
“Kita akan bangun sama-sama. Insyaallah dalam waktu sekitar 2 tahun 6 bulan kita akan menyaksikan apa yang selama ini menjadi cita-cita dan menjadi mimpi, Insyaallah akan menjadi segera kenyataan di tempat ini,” kata Anies dalam acara Kick off pembangunan Jakarta International Stadium di Jakarta Utara, Kamis, 14 Maret 2019.
Stadion pertama Jakarta ini akan berdiri di atas lahan seluas 221.600 m2, dengan estimasi dapat menampung penonton sekitar 82.000 orang. Anies berharap pembangunan itu bermanfaat bagi warga sekitar stadion, serta dapat membantu menaikkan ekonomi warga.
Baca juga: PPP Bakal Segera Bahas Status Romahurmuziy
“Bahwa hadirnya stadion di tempat ini, berkelas internasional, kawasan terbangun maka lingkungan sekitarnya harus menjadi pihak yang paling awal mendapatkan manfaat dari tempat ini terutama untuk membangun sektor ekonomi,” ujar Anies. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)