Jakarta – Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin angkat suara terkait penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pascakejadian itu, Presiden Joko Widodo dituding gagal memberantas korupsi.
“Saya kira tidak nyambung itu, justru pemberantasan korupsi sekarang makin intens, berarti bukan dulu tidak ada korupsi, tapi dulu tidak terdeteksi, tidak terendus,” kata Ma’ruf di Rumah Situbondo, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Ma’ruf menilai pemberantasan korupsi di era Jokowi sudah terstruktur dengan baik. Apalagi, menurut dia, sistem pencegahan dan pemberantasannya sudah canggih dan serius.
Oleh karena itu, Ma’ruf menilai wajar jika banyak kepala daerah atau anggota dewan hingga pejabat yang tertangkap lembaga antirasuah itu. Hal ini justru menjadi bukti pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan baik.
“Makanya selalu bisa ditangkap, sehingga ada kejadian korupsi, langsung ditangkap,” tuturnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia itu meminta masyarakat tak mengaitkan penangkapan Romi dengan kontestasi Pilpres 2019. Karena, dua hal itu tak berhubungan.
“Itu saya kira masalah pribadi, tidak ada kaitannya dengan Pilpres, jangan sampai ini dikait-kait. itu pribadi tidak ada hubungannya sama pilpres,” jelas Ma’ruf.
Baca juga: KPK Ciduk Sekjen Kemenag Terkait Kasus Jual Beli Jabatan
Romi dan empat orang lain ditangkap KPK di Jawa Timur. Kelimanya diduga kuat tengah melakukan praktik kotor di lingkungan Kementerian pimpinan Lukman Hakim Saifuddin tersebut.
Dalam kasus ini, Romi diduga melakukan cawe-cawe terkait jabatan di Kemenag. Tak hanya di daerah, Romi juga disebut berperan mengatur jabatan di Kemenag pusat. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)