Jakarta – Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, menilai panggilan Bawaslu kepada FPI untuk memberikan klarifikasi terkait acara Munajat 212 adalah tidak tepat.
“Bawaslu kurang kerjaan,” kata Munarman, Senin (11/3/2019) malam.
Menurut Munarman, seharusnya Bawaslu lebih fokus kepada masalah DPT pemilu dan WNA yang masuk ke dalam DPT.
“Bagusnya fokus ke DPT bermasalah hingga 17 juta, dan adanya WNA masuk DPT. Jangan ikut-ikutan jadi pemain. Fokuslah pada kecurangan kecurangan dan tidak netralnya ASN maupun aparat hukum,” ujar Munarman.
Munarman juga mengaku tidak mengetahui apakah FPI DKI akan memenuhi panggilan dari Bawaslu tersebut.
“Saya tanyakan ke FPI DKI,” ucapnya.
Sebelumnya, Bawaslu memanggil pihak FPI DKI untuk memberikan klarifikasi terkait laporan dugaan adanya pelanggaran Pemilu saat acara Munajat 212 yang digelar di Kawasan Monas Jakarta pada 21 Februari 2019 lalu
“Ke depan kita juga akan meminta klarifikasi dari FPI DKI di acara kepanitiaan Munajat 212,” ujar anggota Bawaslu DKI Jakarta, Puadi, di kantornya, Jl Danau Agung III, Sunter Agung, Jakarta Utara, Senin (11/3/2019).
(samsularifin – www.harianindo.com)