Abuja – Presiden Nigeria Muhammadu Buhari resmi melanjutkan pemerintahannya di periode kedua. Komisi pemilihan umum Nigeria mengatakan Buhari berhasil memenangkan pemilihan presiden yang sempat tertunda.
“Muhammadu Buhari dari APC, telah memenuhi persyaratan hukum dan mencetak jumlah suara tertinggi, dengan ini mereka dinyatakan sebagai pemenang,” kata ketua Komisi Pemilihan Nasional Independen (INEC) Nigeria Mahmood Yakubu pada Rabu (27/2/2019).
Buhari berhasil mengalahkan Atiku Abubakar yang menjadi lawan terkuatnya. Atiku seorang pengusaha dan mantan wakil presiden. Buhari berhasil meraih 56 persen suara dibandingkan Atiku yang diusung People’s Democratic Party (PDP).
“Pemerintahan baru akan mengintensifkan upaya penguatan keamanan, restrukturisasi ekonomi dan melawan korupsi,” kata Buhari setelah dinyatakan menang.
Buhari akan menghadapi daftar panjang permasalahan yang harus ia selesaikan. Termasuk memulihkan perekonomian Nigeria yang masih terpuruk sejak resesi ekonomi tahun 2016 lalu. Buhari juga masih menghadapi pemberontakan dari ekstremis yang membunuh ratusan orang di sebelah selatan negara itu.
Buhari meminta para pendukungnya untuk tidak mencemooh oposisi. Dalam pesan yang disampaikan melalui di media sosial Twitter itu, juga dicantumkan foto Buhari yang melambaikan tangan kepada para pendukungnya.
Pejawat tersebut mendapatkan 15,2 juta suara lebih banyak 3,9 juta suara dibandingkan Atiku yang hanya mendapatkan 11,2 juta suara. Setelah dinyatakan menang pendukung Buhari berkumpul di kantor partainya, banyak yang mengibarkan bendera dan berdansa.
“Sebagai pemuda Nigeria, saya yakin ini langkah maju untuk negara ini dan generasi saya dan itulah mengapa kami memilih dia untuk kembali di periode kedua,” kata salah satu pendukung Buhari, Juwarat Abubakar.
Osita Chidoka salah satu perwakilan PDP membela Atiku. Ia berulang kali mengatakan partainya tidak menerima hasil pemilihan presiden ini. “Kami akan memeriksa semua pilihan termasuk keyakinan proses hukum di Nigeria menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Osita.
Partai Buhari mengatakan oposisinya mencoba untuk mendiskreditkan pemilihan umum sejak pemungutan suara yang dilakukan pada hari Sabtu lalu. Tuduhan ini meningkatkan ketegangan di negara yang selama enam dekade kemerdekaannya telah diwarnai oleh kudeta, pemerintahan militer dan perang. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)