Jakarta – Wakil Ketua DPR ikut angkat bicara soal polemik isi Puisi Munajat 212 yang dibacakan Neno Warisman di acara Munajat 212 yang digelar di Kawasan Monas Jakarta, pada Kamis (21/2/2019) malam.
Menurut Fahri, puisi Neno Warisman tersebut adalah potongan doa, karena itu sebaiknya tidak usah diralat.
“Itu potongan doa, jangan diralat,” kata Fahri, Jumat (22/2/2019).
Dalam puisi tersebut menurut Fahri tidak disebutkan secara jelas siapa yang didoakan untuk menang.
“Setahu saya, dia nggak sebut nama Prabowo. Kan nggak bisa diperjelas. Namanya doa, itu private pada dasarnya,” jelas Fahri.
Fahri menambahkan, doa pada dasarnya adalah rintihan hati yang diaminkan oleh mereka yang setuju.
“Doa itu senjata. Doa itu rintihan hati. Yang setuju mengaminkan. Jadi seperti sebuah suasana hati yang membacanya,” ujar Fahri.
Sebelumnya beredar viral potongan video dan kutipan dari ‘Puisi Munajat 212’ yang dibacakan Neno Warisman. Berikut petikan puisinya:
Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
(samsularifin – www.harianindo.com)