Skopje – Setelah hampir tiga dekade terjebak dalam sengketa diplomatik dengan Yunani, Makedonia secara resmi mengganti nama menjadi Makedonia Utara. Dilansir dari The Guardian pada Rabu (11/2/2019), Makedonia Utara merayakan upacara pengibaran bendera dalam rangka mengganti namanya.
Di bawah langit mendung, bendera khas aliansi militer dikibarkan di luar gedung pemerintah utama di Skopje. Berbicara di hadapan para pejabat tinggi di depan gedung tempat para pekerja bersiap untuk mengganti tanda Republik Makedonia menjadi Makedonia Utara, Perdana Menteri Zoran Zaev mengatakan, “Misi bersejarah telah tercapai. Hidup Republik Makedonia Utara,” ujarnya.
Dengan nama barunya, Makedonia Utara akhirnya bisa bergabung dengan NATO. Sementara itu, Provinsi Yunani, Makedonia, berbatasan dengan republik kecil ini telah lama dikaitkan dengan Alexander Agung.
Selama ini Yunani telah memblokir Makedonia Utara masuk menjadi anggota NATO karena menilai negara tersebut mencuri nama, sejarah, identitas, dan budaya Yunani.
Makedonia Utara akan menjadi anggota NATO yang ke-30 setelah diratifikasi oleh penandatangan lain. Sebuah prospek yang dikecam oleh Rusia yang menganggap Balkan sebagai wilayah pengaruh tradisional.
Pemerintah Yunani akhirnya mengirim surat diplomatik pada Rabu malam yang memberitahukan Skopje, dengan berlalunya perjanjian bersejarah dan protokol NATO, Makedonia Utara secara resmi telah memenuhi kesepakatan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)