Samarinda – Koleksi gol dan angka kebobalan dalam sistem kandang-tandang menjadi salah satu indikator kelolosan suatu tim dalam babak 16 besar Piala Indonesia 2018/19.
Sadar akan hal itu, pelatih Borneo FC, Fabio Lopez, siap membehani sistem menyerang dan bertahan timnya menjelan bertemu PSS Sleman (15/2/2019). Namun secara khusus, ia lebih memfokuskan diri ke lini pertahanan.
Menurutnya percuma timnya tajam dalam menjebol gawang lawan tapi rapuh di lini pertahanan. Hasilnya bisa berdampak buruk untuk perjalanan tim berjulukan Pesut Etam itu.
“Percuma kami mencetak banyak gol kalau pertahanan banyak dibobol. Intinya saya akan maksimalkan persiapan tim ini agar sangat siap untuk menghadapi dua pertandingan di 16 besar nanti,” kata Fabio di situs resmi klub.
Terlebih lagi lawan yang akan dihadapinya kini bisa dikatakan lebih tangguh dibanding lawan sebelumnya, PS Mojokerto Putro. Sebelum bertemu dengan Borneo, PSS sukses mengentikan langkah Barito Putera. Hal itu membuktikan bahwa mereka merupakan lawan yang tangguh.
Fabio pun tak memnggap bakal bermain di kandang menjadi sebua keuntungan. “Kalau ditanya apakah leg pertama main di Samarinda menguntungkan atau tidak, saya katakan tidak. Yang jelas kami harus bisa menang di Stadion Segiri karena ini kandang kami,” ujar Fabio. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)