Jakarta – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon dinilai telah melecehkan ulama atas puisinya yang berjudul Doa Yang Tertukar. Isi puisi Fadli dianggap melecehkan Kiai NU Maimun Zubair (Mbah Moen).
Puisi tersebut tercipta saat Fadli Zon mendengar peristiwa yang terjadi ketika Joko Widodo berkunjung ke kediaman Mbah Moen. Pada kesempatan itu, Mbah Moen memberikan doa untuk Jokowi. Namun sayangnya Mbah Moen keliru mengucap nama Jokowi menjadi Prabowo.
Puisi yang diciptakan Fadli Zon lantas mendapat kritikan keras dari Juru Bicara Solidaritas Ulama Muda Jokowi (SAMAWI), Nizar Ahmad Saputra. Nizar menilai Fadli Zon memang kerap kali melecehkan kiai, baik itu dengan statemen maupun puisinya.
“Ini bukan untuk yang pertama kalinya Fadli Zon melecehkan Kiai NU. Sebelumnya Fadli Zon juga sempat melecehkan Kiai Yahya Staquf,” kata Nizar saat ditemui di Jakarta, Selasa (05/02/2019).
Baca juga : Aliansi Santri Membela Kiai Gelar Aksi Protes Puisi Fadli Zon
Lebih lanjut Nizar menjelaskan bahwasanya sikap seperti itu tidak seharusnya ditunjukkan oleh anggota dewan. Nizar menilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu seharusnya dapat menunjukkan sikap hormat kepada kiai dan juga ulama.
Nizar beranggapan bahwasanya kesalahan yang sudah diucapkan Kiai Maimun Zubair saat memanjaatkan doa harusnya tidak perlu dipolitisir atau bahkan ditanggapi dengan puisi nyinyir yang itu berkesan melecehkan seorang ulama.
“Jangan hanya karena Pilpres dan karena berbeda pilihan politik Fadli bisa seenaknya melecehkan ulama dengan statemen-statemennya,” tegas Nizar.
(Muspri-www.harianindo.com)