Jakarta – Mulai kemarin Basuki Tjahaya Poernama atau biasa dikenal Ahok akhirnya bisa menghirup udara segar usai bebas dari Mako Brimob. Menariknya, kabar mengenai bebasnya Ahok ini menjadi sorotan dunia.
The New York Times bahkan sempat memberitakan bebasnya Ahok dalam artikel berjudul “Governor Convicted of Blasphemy Freed From Indonesian Prison”.
Dalam artikel berjudul diatas tertulis “Seorang politisi Kristen polarisasi yang komentar-komentar kampanyenya menyulut aksi-aksi protes terbesar dalam beberapa tahun di Indonesia yang mayoritas Muslim, bebas Kamis ini setelah menjalani hampir dua tahun penjara karena penistaan agama,”
Bahkan ABC News selaku media terkemuka di Australia juga mengangkat berita ini dalam artikel berjudul “Is the release of former Jakarta governor Ahok a political liability or an asset for Joko Widodo? ”
Dalam artikelnya, media tersebut mengutip pernyataan Tim Lindsey, direktur Pusat Hukum Indonesia, Islam dan Masyarakat di University of Melbourne, Australia, yang menyatakan bahwa pembebasan Ahok terjadi di saat masa sensitif dalam politik Indonesia — hanya tiga bulan menjelang pemilihan presiden.
“Apa pun yang terjadi pada saat ini yang terhubung dengan politik agama atau Jokowi [Joko Widodo] akan berdampak,” ujarnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)